Perubahan Iklim Akan Menyebabkan Amerika Mengalami Kekeringan Parah

By Ricky Jenihansen, Minggu, 6 Agustus 2023 | 15:00 WIB
Perubahan iklim telah menimbulkan ancaman kekeringan global. Amerika Serikat diperkirakan akan menghadapi kekeringan parah dan kegersangan yang lebih parah akibat perubahan iklim. (Shutterstock)

Sungai Colorado, misalnya, menghadapi krisis eksistensial karena penarikan yang tidak berkelanjutan selama beberapa dekade. Aliran sungai telah menurun sekitar 20 persen pada abad terakhir.

Dan sejak tahun 2020, wilayah ini dilanda "kemarau besar" yang diyakini sebagai yang paling parah yang pernah dialami Barat dalam 1.200 tahun.

Lebih dari separuh air untuk irigasi berasal dari air permukaan, menurut survei Departemen Pertanian AS.

Dengan sisa air diperoleh dari sumber air tanah, irigasi air permukaan paling umum di Barat, tempat banyak tanaman intensif air seperti alfalfa ditanam.

Di California, kekurangan air yang parah merupakan konsekuensi dari kenaikan suhu, penipisan air tanah, dan berkurangnya Sungai Colorado.

Kekurangan ini berdampak pada produksi pangan, lingkungan, dan ekonomi—sekaligus memperburuk kekeringan dan kebakaran hutan.

Kesepakatan baru yang bersejarah dicapai pada bulan April. Kesepakatan itu untuk melindungi Cekungan Sungai Colorado agar tidak turun ke level kritis selama beberapa tahun ke depan.

Pejabat federal setuju untuk menghemat setidaknya 370.000 hektare meter (3,7 miliar meter kubik) air dari sungai dengan membayar orang di California, Arizona dan Nevada untuk menggunakan lebih sedikit air, tulis para pejabat dalam sebuah pernyataan.

Di negara bagian timur, tantangannya adalah mengelola terlalu banyak air. Meskipun kepadatan penduduk di sana jauh lebih tinggi daripada di Barat, lahan pertanian lebih sedikit sehingga kurang membutuhkan irigasi.

Dan negara bagian timur mendapatkan lebih banyak hujan dan salju daripada negara bagian barat dan mereka memiliki kelembapan yang tinggi.

Rata-rata, bagian timur negara itu mengalami lebih banyak hujan selama 30 tahun terakhir daripada selama seluruh abad ke-20, menurut New York Times.

Jadi bagian Timur berurusan dengan hujan yang memecahkan rekor yang menyebabkan banjir bandang yang menghancurkan.