Sejarah Perang Salib: Katarisme Dianggap Sesat Karena Menolak Trinitas

By Ricky Jenihansen, Sabtu, 5 Agustus 2023 | 09:00 WIB
Kisah kaum Katar adalah yang paling tragis dalam sejarah Perang Salib. Mereka menolak doktrin trinitas dan dianggap sesat. (Public Domain)

Pertumbuhan dan Organisasi Kaum KatarKaum Katar hidup dalam komunitas yang ukurannya bervariasi dari 60 hingga 600 orang. Mereka berbagi harta milik mereka dan merawat satu sama lain sebagai sebuah keluarga.

Iman memperoleh pijakan yang kuat di Italia dan Prancis Selatan melalui seruannya kepada kaum tani. Sejarawan Martin Erbstosser mencatat, bahwa kehidupan Kaum Katar yang sangat baik. Berbanding terbalik dengan tuduhan sesat dari Gereja Katolik Roma.

Perfecti dianggap menjalani kehidupan yang tidak bercacat, dan sangat ingin membantu orang lain, mereka mengilhami para pengikut yang setia.

Ajaran Katarisme tidak terbatas pada kaum tani untuk waktu yang lama, tetapi menyebar ke hierarki abad pertengahan hingga pengrajin seperti penenun dan pembuat tembikar.

Ajaran Katarisme juga menyebar hingga ke penulis dan penyair, pedagang dan pemilik bisnis, anggota pendeta Katolik, dan akhirnya bangsawan.

Eleanor dari Aquitaine (memerintah 1122-1204 M) dan putrinya Marie de Champagne ( memerintah 1145-1198 M) keduanya terkait dengan kaum Katar sebagai simpatisan.

Kaum Katar hanya mengenakan jubah gelap dengan tudung atau topi, berjalan tanpa alas kaki, dan para pria tidak mencukur janggutnya.

Mereka muncul dalam jumlah kecil dalam catatan dari tahun 1140-an di Prancis. Akan tetapi pada tahun 1167, ada cukup banyak komunitas di wilayah tersebut yang memerlukan majelis untuk menetapkan aturan dan batasan.

Perang Salib Albigensian adalah penghancuran budaya Prancis selatan dan genosida pada kaum Katar. (Public Domain)

Konsili Saint-Felix tahun 1167 mengorganisir komunitas Katar ke dalam keuskupan, masing-masing dengan seorang uskup ketua yang hanya bertanggung jawab kepada kawanannya sendiri.

Tidak ada otoritas pusat seperti Gereja Katolik Roma dalam ajaran Katarisme. Konsili tersebut dipimpin oleh seorang pendeta Bogomil bernama Nicetas (1160-an).

Ia dengan tegas menetapkan Bogomilisme sebagai sumber langsung dari ajaran Katarisme.