Menurut Ctesias, manticore bahkan mampu melumpuhkan atau membunuh korbannya dari jarak jauh. Hal itu dilakukan dengan menembakkan penyengat dari ekornya. “Seperti sebuah busur,” jelas Andrews.
Blemmyae
Para pengelana kuno yang kembali ke Eropa selalu mengisahkan cerita tentang manusia liar. Manusia liar itu tinggal di wilayah Asia dan Afrika yang belum dipetakan. Salah satu kelompok yang paling tidak biasa adalah Blemmyae. Blemmyae disebut sebagai ras primitif berbulu yang tidak memiliki kepala tetapi memiliki wajah di tubuh bagian atas.
Suku ini pertama kali muncul dalam The Histories karya Herodotus. Mereka digambarkan sebagai spesies pria tanpa kepala dari Afrika Utara yang memiliki mata di dada.
Pliny the Elder, Sir Walter Raleigh, dan Shakespeare juga pernah menulis tentang Blemmyae.
Penampilan eksotis mereka berfungsi sebagai objek daya tarik dan rasa jijik bagi orang Eropa. Makhluk mitos ini kerap muncul dalam cerita rakyat dan seni di era pra-Pencerahan.
Roc populer di kalangan pengelana dan pedagang. Makhluk ini adalah burung pemangsa raksasa yang dikabarkan begitu kuat sehingga bisa mengangkat seekor gajah dari tanah.
Kisah unggas raksasa berasal dari dongeng dan mitologi Arab kemudian menyebar ke barat. Marco Polo, mencatat bahwa metode berburu yang disukai roc adalah menjatuhkan korbannya dari ketinggian yang mematikan. Setelah itu, Roc akan memangsa bangkainya.
Pengembara Maroko, Ibn Batutta, kemudian menulis bahwa dia pernah salah mengira roc sebagai gunung terapung karena ukurannya. Legenda lain menyatakan bahwa lebar sayapnya—biasanya digambarkan sekitar 15 meter—sangat besar sehingga dapat menutupi matahari.
Para peneliti sejak itu menyatakan bahwa legenda roc mungkin sebagian terinspirasi oleh penampakan yang disebut burung gajah. Burung gajah adalah spesies burung besar yang tidak bisa terbang yang ada di Madagaskar hingga abad ke-17.