Ketika Pemandian Umum Jadi Sumber Penyakit di Sejarah Romawi Kuno

By Hanny Nur Fadhilah, Minggu, 6 Agustus 2023 | 11:00 WIB
Sejarah toilet di Romawi kuno. (WIkimedia Commons)

Orang Romawi menggunakan spons pada tongkat, yang disebut tersorium untuk menyeka setelah menggunakan jamban. Spons sering dicuci dengan air yang mengandung garam dan cuka, disimpan di selokan dangkal di bawah toilet.

Namun, tidak semua orang membawa spons mereka sendiri dan jamban umum di kamar mandi atau bahkan Colosseum menggunakan spons bersama. Hal ini lah yang menularkan penyakit seperti disentri.

Terlepas dari risiko penyakit yang terus-menerus, sistem saluran pembuangan kuno Romawi tetap menunjukkan inovasi dan komitmen terhadap kesejahteraan masyarakat.

Faktanya, itu bekerja dengan sangat baik dalam mengangkut limbah ke luar kota dan kota sehingga sanitasi Romawi direplikasi di seluruh kekaisaran.

Dari Cloaca Maximus Roma yang terus mengaliri Forum Romanum dan bukit-bukit sekitarnya, hingga jamban yang terpelihara dengan baik di Benteng Housesteads di sepanjang Tembok Hadrian, sisa-sisa ini menjadi saksi inovasi di balik bagaimana orang Romawi pergi ke toilet.

Sistem Toilet Romawo Kuno

Sistem toilet Romawi kuno tidak persis seperti yang modern. Orang Romawi merancang sistem sanitasi menggunakan saluran air tertutup untuk mengalirkan air hujan dan kotoran keluar dari Roma.

Akhirnya, sistem sanitasi ini direproduksi di seluruh kekaisaran dan dinyatakan oleh sejarawan kontemporer Pliny the Elder sebagai pencapaian paling penting dari semua pencapaian Romawi kuno.

Prestasi teknik ini memungkinkan pemandian umum, toilet, dan jamban bermunculan di Roma kuno. Beginilah cara orang Romawi memodernisasi penggunaan toilet.

Inti keberhasilan sanitasi orang Romawi adalah persediaan air yang teratur. Prestasi rekayasa saluran air Romawi memungkinkan air diangkut dari mata air pegunungan dan sungai segar langsung ke pusat kota. Saluran air pertama, Aqua Appia, ditugaskan oleh sensor Appius pada 312 SM.

Selama berabad-abad, 11 saluran air dibangun menuju Roma. Mereka mengirimkan air dari sejauh Sungai Anio melalui saluran air Aqua Anio Vetus, memasok air untuk kebutuhan minum, mandi, dan sanitasi kota.

Frontinus, seorang komisaris air yang ditunjuk oleh Kaisar Nerva pada akhir abad ke-1 M, membentuk kru pemeliharaan saluran air khusus dan membagi air berdasarkan kualitas.