Peitho sangat erat kaitannya dengan pernikahan sehingga Plutarch memasukkannya ke dalam daftar lima dewa yang harus didoakan oleh pasangan baru untuk hidup bahagia dan sejahtera bersama. Yang lainnya adalah Olympian yang lebih kuat – Zeus, Hera, Aphrodite, dan Artemis.
Kisah yang melibatkan Peitho dalam seni bukan hanya pernikahan, melainkan penculikan. Pada abad ke-5 SM dia menjadi tokoh biasa dalam adegan kawin lari Paris dan Helen.
Sejarawan percaya bahwa Peitho mungkin perlu mempengaruhi kedua kekasih itu untuk meyakinkan mereka melarikan diri bersama. Paris mungkin perlu diyakinkan untuk menculik Helen, tetapi pada saat itu pertanyaan tentang hak pilihan Helen dalam kawin larinya juga menjadi topik perdebatan.
Peran Peitho sebagai dewi persuasi dan rayuan terkadang menyebabkan dia diasosiasikan dengan wanita yang mempraktikkan keterampilan tersebut secara teratur.
Peitho bekerja dengan Aphrodite untuk membujuk pria agar jatuh cinta dengan kecantikan wanita begitu dekat sehingga kedua dewi itu sering digabungkan.
Peran Peitho dalam Politik
Rayuan adalah bentuk persuasi yang paling sering digunakanPeitho dalam banyak mitos, namun dalam kehidupan sehari-hari ada banyak contoh lain di mana dewi dipanggil. Perbedaan antara fungsi mitologisnya dan perannya dalam kehidupan sipil sangat besar.
Di kota-kota Yunani, khususnya Athena dan Argos, Peitho dipandang sebagai kekuatan pemersatu. Tanpa dia, masyarakat tidak akan bisa berfungsi.
Dalam legenda lokal Argos, Peitho memainkan peran yang mirip dengan Harmonia di Thebes. Dia terkait dengan para pendiri kota, yang menyatukan faksi-faksi negara menjadi satu kesatuan yang damai.
Orang-orang Thebes memuji dewi keharmonisan dengan pencapaian ini, tetapi penduduk Argos percaya bahwa negosiasi dan kesepakatanlah yang menyatukan kota mereka. Peitho tidak menginspirasi harmoni, dia membujuk orang untuk mencapai kesepakatan dan bekerja sama.
Demikian pula, orang Athena percaya bahwa Peitho dan Aphrodite telah meyakinkan penduduk awal kota untuk bersatu di bawah pemerintahan Theseus. Penyatuan kota itu dimungkinkan karena orang-orang dibujuk untuk mengikuti putra Aegeus.
Oleh karena itu, Peitho memiliki kehadiran kultus besar di kota-kota ini. Sebagai pelindung kecil, dia terus memengaruhi orang untuk bekerja sama agar masyarakat mereka berjalan lancar dan efisien.