Samurai Fukuzawa Yukichi dan Reformasi Pendidikan di Kekaisaran Jepang

By Sysilia Tanhati, Senin, 7 Agustus 2023 | 13:00 WIB
Fukuzawa Yukichi lahir di tengah keluarga samurai miskin di Kekaisaran Jepang. Kelak, ia mereformasi pendidikan dan turut memodernisasi Jepang. (Fukuzawa Research Center)

Anak samurai mendirikan perusahaan surat kabar

Pada tahun 1882 Fukuzawa mendirikan Jiji shimpo. Selama bertahun-tahun, Jiji shimpo menjadi salah satu surat kabar paling berpengaruh di Kekaisaran Jepang. Surat kabar ini juga menjadi sarana pelatihan bagi banyak politisi dan jurnalis liberal.

Dia juga menulis lebih dari 100 buku. Sebagian besar tulisannya menjelaskan dan mengadvokasi pemerintahan parlementer, pendidikan populer, reformasi bahasa, dan hak-hak perempuan.

Fukuzawa menyatakan bahwa penghapusan semua hak feodal oleh pemerintah Meiji dan kemenangan Kekaisaran Jepang atas Tiongkok telah melengkapi hidupnya sepenuhnya. “Satu-satunya penyesalannya adalah banyak dari temannya tidak hidup untuk melihat pencapaian besar di Kekaisaran Jepang,” tambah Pletcher.

Fukuzawa menulis, “Semua orang adalah sama dan harus mendapatkan kesempatan pendidikan yang sama.” Menurutnya, masyarakat harus setara dan kesempatan pendidikan harus setara. Karena itu, mereka yang berprestasi, apapun keadaannya, dapat menempati posisi kekuasaan dan pengaruh untuk kemajuan masyarakat secara keseluruhan.

Keyakinan ini mengakhiri keistimewaan dan kediktatoran Kekaisaran Jepang pada saat itu dan memberi harapan bagi seluruh rakyat. Rakyat mendambakan masyarakat baru di mana individu akan dianggap berdasarkan kemampuan mereka alih-alih kasta atau kekayaan. Keyakinan Fukuzawa Yukichi, si anak samurai, adalah awal dari Jepang modern saat ini.