Kuroda Kanbei, Samurai dan Ahli Strategi Jenius dari Kekaisaran Jepang

By Sysilia Tanhati, Rabu, 9 Agustus 2023 | 17:00 WIB
Kuroda Kanbei adalah samurai dan ahli strategi jenius di akhir periode Sengoku. Dia adalah seorang pejuang yang sangat dihormati di Kekaisaran Jepang. (Utagawa Toyonobu/Museum of Fine Arts Boston)

Nationalgeographic.co.id—Kuroda Kanbei, juga dikenal sebagai Kuroda Yoshitaka, adalah seorang penasihat militer dan daimyo di akhir periode Sengoku. Seorang samurai dan ahli strategi yang brilian, dia adalah seorang pejuang yang sangat dihormati. Kelak, ia dikenal karena kecerdasan, keberanian, dan kesetiaannya yang cepat dalam sejarah Kekaisaran Jepang.

Kuroda Kanbei bergabung dengan samurai pemersatu Kekaisaran Jepang

Kuroda Kanbei lahir di Himeji pada tahun 1546. Kakek dan ayahnya adalah pengikut senior Klan Kodera di Himeji.

Ketika dia berusia 13 tahun, dia kehilangan ibunya. Kanbei pun terobsesi dengan belajar dan seni bela diri untuk melupakan kesedihannya. Ia tumbuh menjadi pria yang cerdas, bijaksana, dan kuat.

Di usianya yang baru 15 tahun, Kanbee mulai melayani panglima perang, Kodera Masamoto. Tahun berikutnya, Kanbee berpartisipasi dalam perang untuk pertama kalinya bersama ayahnya. Mereka mengalahkan kelompok samurai setempat. Kemudian, dia menikahi majikannya, keponakan Kodera, bernama Teru. Kanbei pun menjadi pemilik Kastel Himeji.

Setelah kematian ayahnya, Mototaka, Kanbei menjadi kepala keluarga Kuroda pada usia 21 tahun.

Sadar akan meningkatnya kekuatan Oda Nobunaga, Kanbei menyarankan junjungannya Kodera Masamoto mempertimbangkan untuk bergabung dengan Oda. Namun Kodera lebih suka berpihak pada Klan Mori. Di masa itu, Klan Mori berperang dengan pasukan Oda.

Sebaliknya, Kanbei menghubungi Toyotomi Hideyoshi dan meminta audiensi langsung dengan Nobunaga. Setelah mendengar rencana Nobunaga, dia sendiri menawarkan nasihat tentang rencana penyerangan.

“Nasihat Kanbei didengar oleh samurai pemersatu Kekaisaran Jepang itu,” tulis Koda di laman Japan Up Magazine. Kodera pun terpaksa menyerah. Menjanjikan kesetiaannya kepada Klan Oda, Kanbei dan Takenaka Hanbei, melayani Toyotomi Hideyoshi sebagai penasihat. Hanbei adalah ahli strategi berbakat di Kekaisaran Jepang saat itu.

Pada tahun 1577, Kanbei dituduh sebagai mata-mata oleh Nobunaga. Karena alasan itu, Nobunaga menculik putra Kanbei yang berusia 9 tahun, Nagamasa, sebagai sandera. Bocah itu diselamatkan oleh rekan dan teman Kanbei, Takenaka Hanbei.

Setahun kemudian, Kuroda Kanbei ditangkap selama misi diplomatik ke Kastel Itami. Kanbei melarikan diri dari sel penjara, tetapi terluka saat melarikan diri. Kecelakaan itu membuatnya pincang permanen.

Kanbei terus melayani Toyotomi Hideyoshi setelah kematian Oda Nobunaga. Mereka bertempur dalam invasi Chugoku, wilayah paling barat, Honshu, di bawah kendali dari Klan Mori.