Mengintip Pelatihan Spiritual ala Samurai Remaja Kekaisaran Jepang

By Hanny Nur Fadhilah, Sabtu, 12 Agustus 2023 | 12:00 WIB
Kehidupan samurai remaja Kekaisaran Jepang bukan hanya berlatih perang namun terdapat pelatihan spiritual. (Historyskills)

Nationalgeographic.co.id – Samurai, bangsawan militer Kekaisaran Jepang abad pertengahan dan awal modern telah lama memikat imajinasi orang-orang di seluruh dunia. Untuk menjadi seorang samurai sejati, samurai muda atau remaja dituntut untuk mengikuti berbagai pelatihan. Lalu bagaimana kehidupan sehari-hari mereka?

Samurai dikenal karena kehebatan bela diri mereka yang legendaris, kesetiaan yang tak tergoyahkan, dan kedalaman filosofis telah menjadikan mereka tokoh ikonik dalam catatan sejarah Kekaisaran Jepang.

Samurai menggunakan berbagai senjata seperti busur dan anak panah, tombak dan senjata, tetapi senjata dan simbol utama mereka adalah pedang. Namun, kehidupan seorang samurai tidak semuanya tentang pertempuran epik dan tindakan heroik. 

Kelas Samurai

Samurai seharusnya menjalani hidup mereka sesuai dengan kode etik bushido (cara prajurit). Sangat bersifat Konfusianisme, bushido menekankan konsep-konsep seperti kesetiaan kepada tuannya, disiplin diri, dan perilaku etis yang terhormat. Banyak samurai juga tertarik pada ajaran dan praktik Buddhisme Zen.

Kelas samurai muncul selama periode Heian (794-1185), tetapi selama periode Kamakura (1185-1333) dan Muromachi (1336-1573) mereka benar-benar menjadi milik mereka sendiri.

Periode Sengoku (1467-1603), sering disebut sebagai Zaman Negara-Negara Berperang, melihat samurai terlibat dalam peperangan terus-menerus, sedangkan periode Edo (1603-1868) adalah waktu yang relatif damai, yang menyebabkan pergeseran gaya hidup samurai.

Masa saat seorang samurai remaja hidup akan sangat memengaruhi kehidupan dan pengalaman sehari-hari mereka. Kelas samurai berubah dari prajurit menjadi birokrat. 

Selama periode Kamakura dan Muromachi, samurai pada dasarnya adalah pejuang, sering menjadi bawahan penguasa yang kuat. Mereka diharapkan untuk menguasai seni perang dan siap berperang pada saat itu juga. 

Para remaja dalam keluarga samurai akan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mengasah keterampilan bela diri mereka, mempersiapkan hari ketika akan bergabung dengan orang yang lebih tua di medan perang.

Periode Sengoku adalah masa konflik yang intens dan pergolakan sosial. Samurai remaja selama era ini akan didorong ke dalam kekacauan perang di usia muda.

Kehidupan sehari-hari mereka didominasi oleh pelatihan dan peperangan, dengan sedikit waktu untuk hal lain.