Pelatihan spiritual adalah komponen kunci lain dari pendidikan samurai. Banyak samurai mengikuti Buddhisme Zen, yang menekankan meditasi dan kewaspadaan sebagai cara mencapai pencerahan spiritual dan kedamaian batin.
Latihan spiritual ini dipandang sebagai cara untuk menumbuhkan ketahanan mental dan fokus yang dibutuhkan dalam pertempuran.
Setelah sarapan, samurai muda akan memulai latihan bela diri mereka. Ini bisa melibatkan berlatih ilmu pedang, memanah, atau bentuk pertempuran lainnya di bawah pengawasan instruktur yang terampil.
Pelatihan sangat ketat dan menuntut, sering kali melibatkan latihan berulang selama berjam-jam untuk menyempurnakan teknik tertentu.
Tengah hari akan membawa istirahat untuk makan siang, diikuti dengan masa istirahat. Setelah itu, samurai muda itu akan terlibat dalam studi akademis. Hal ini melibatkan membaca dan menulis, mempelajari sastra klasik, atau berlatih kaligrafi.
Tujuannya bukan hanya untuk memperoleh pengetahuan, tetapi untuk menumbuhkan pikiran yang halus dan berbudaya.
Sebelum tidur malam, samurai remaja Kekaisaran Jepang melakukan meditasi atau latihan spiritual lainnya. Waktu untuk refleksi dan introspeksi, cara untuk memupuk kedamaian batin dan ketahanan mental.