Situs tersebut juga dapat menerbitkan jurnal secara anonim, yaitu publikasi yang kontributornya tidak disebutkan namanya.
Mereka mengatakan bahwa intervensi ini dapat membantu para peneliti menyampaikan informasi kepada publik, tetapi tanpa khawatir tentang konsekuensi terikat secara pribadi dengan temuan mereka.
Penulis mencatat bahwa beberapa organisasi mengadvokasi perubahan, khususnya di Indonesia.
Beberapa contoh dari kelompok ini termasuk Kaukus Indonesia untuk Kebebasan Akademik dan LBH Jakarta, yang berorganisasi untuk mendukung konservasi dan menggagalkan upaya membungkam para peneliti.
Mereka juga mencatat bahwa penindasan ilmiah sama sekali tidak hanya terjadi di Indonesia. Penindasan ilmiah sama sekali tidak unik di Indonesia.
Sebuah survei ahli ekologi baru-baru ini di Australia menemukan campur tangan pemerintah yang meluas yang menghambat debat publik dan pembuatan kebijakan.
“Saya pikir para ilmuwan memiliki tanggung jawab yang sangat serius untuk mencoba mengomunikasikan apa yang sedang terjadi di dunia. Apa yang terjadi di sini adalah masalah yang lebih besar daripada yang dibicarakan,” kata Laurance.
“Perlu ada cara untuk mengeluarkan informasi, tetapi para ilmuwan di banyak negara sedang berjuang keras.”