Adu Kekuatan: Ninja Kekaisaran Jepang vs Kesatria Abad Pertengahan

By Hanny Nur Fadhilah, Selasa, 15 Agustus 2023 | 12:00 WIB
Kesatria Abad Pertengahan dan Samurai Kekaisaran Jepang mempunyai keunggulan masing-masing. (Ancient Origins)

Nationalgeographic.co.id—Kesatria abad pertengahan dan samurai Kekaisaran Jepang adalah dua pejuang paling ikonik dalam sejarah. Kedua kelompok ini terkenal karena keterampilan dan keberanian mereka dalam pertempuran.

Meskipun kedua pejuang terkenal karena kemampuan luar biasa mereka, selalu menarik untuk membandingkan mereka dalam hal pelatihan hingga persenjataan.

Kesatria Abad Pertengahan

Kesatria abad pertengahan adalah prajurit yang sangat terampil dan bersenjata berat yang menonjol di Eropa selama Abad Pertengahan. Mereka adalah anggota bangsawan yang telah dilatih sejak usia muda dalam penggunaan senjata, menunggang kuda, dan peperangan.

Kesatria sering dipekerjakan oleh raja dan bangsawan sebagai pelindung tanah dan rakyat. Mereka memainkan peran penting dalam pertempuran dan perang selama periode abad pertengahan.

Selain tugas militer, para kesatria juga terlibat dalam kehidupan budaya dan sosial bangsawan abad pertengahan. Peran kesatria abad pertengahan bersifat praktis dan simbolis, mewakili cita-cita kesatria dan berfungsi sebagai tokoh kunci dalam hierarki sosial Eropa abad pertengahan.

Samurai Kekaisaran Jepang

Samurai Kekaisaran Jepang adalah kelas prajurit yang sangat terampil dan terlatih yang memainkan peran penting dalam feodal Jepang dari abad ke-12 hingga ke-19.

Istilah samurai secara harfiah berarti mereka yang melayani dan samurai pada awalnya dipekerjakan oleh para bangsawan untuk melindungi tanah dan rakyat mereka.

Samurai diharapkan menjunjung tinggi kode etik yang ketat dikenal sebagai bushido, yang menekankan kesetiaan, kehormatan, dan disiplin diri.

Mereka bersedia mengorbankan hidup mereka untuk tuan mereka atau untuk kebaikan yang lebih besar, dan seppuku (ritual bunuh diri) dianggap sebagai cara terhormat bagi seorang samurai untuk mati jika mereka gagal dalam tugas mereka.

Pelatihan Ketat