"Itu ide memang menyenangkan tapi saya jelas tidak yakin dengan (konsep) domestikasi diri sebagai sebuah konsep," kata Dominic Wright.
Wright adalah seorang ahli biologi evolusi yang mempelajari domestikasi di University of Linköping di Swedia, kepada Live Science.
"Saya tentu setuju bahwa manusia telah berevolusi untuk meningkatkan sosialitas dan meningkatkan komunikasi, tetapi saya rasa Anda tidak perlu memasukkan istilah domestikasi diri untuk manusia atau gajah."
Istilah ini tidak diperlukan karena tidak membantu kita memahami bagaimana domestikasi hewan atau evolusi perilaku sosial terjadi, kata Wright.
Terlebih lagi, bukti genetik dalam penelitian tersebut lemah, kata Wright, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut.
"Mereka menghubungkan gen pada gajah dengan jalur genetik yang dianggap terlibat dalam domestikasi hewan lain," katanya.
"Tetapi itu tidak benar-benar memberi tahu kita apakah gen tersebut benar-benar berkontribusi pada mereka yang memiliki sifat yang terkait dengan domestikasi, mereka mungkin memiliki fungsi lain."
Sementara itu, Per Jensen, seorang ahli genetika mengatakan bahwa ia tidak akan menggunakan konsep domestikasi sendiri untuk dunia hewan. "Itu lebih seperti masalah semantik," katanya.
Jensen ahli genetika yang mempelajari domestikasi hewan di University of Linköping di Swedia, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut.
Meski begitu, penelitian ini menghadirkan "ide menarik" yang membantu "memicu pemikiran baru tentang bagaimana peningkatan kerja sama dan pengurangan agresi telah berkembang," kata Jensen.
"Pada akhirnya dapat membantu kita menemukan cara untuk mengurangi agresi pada manusia."