Agen Rahasia: Bagaimana Cara Menjadi Ninja di Era Kekaisaran Jepang?

By Tri Wahyu Prasetyo, Minggu, 20 Agustus 2023 | 12:00 WIB
Ninja dalam sejarah Kekaisaran Jepang dikenal terampil dalam seni bela diri. (Getty Images)

Nationalgeographic.co.id—Pada masa feodal Kekaisaran Jepang, ninja adalah prajurit kelas bawah yang sering direkrut oleh samurai dan pemerintah untuk bertindak sebagai mata-mata.

Dalam budaya populer, rekrutmen ninja seringkali digambarkan dengan berbagai cara yang dramatis dan spektakuler. 

Yang paling menegangkan adalah ketika calon ninja “diculik” oleh pihak yang ingin merekrut mereka. Adegan ini seringkali melibatkan aksi-aksi berbahaya seperti kejar-kejaran atau duel hebat.

Sering kali penggambaran tersebut jauh dari kenyataan sejarah atau budaya asli ninja di Kekaisaran Jepang.

Asal-usul Ninja

Sulit untuk menentukan kemunculan ninja pertama, yang lebih tepat disebut shinobi. Cerita rakyat Jepang menyatakan bahwa ninja adalah keturunan dari setan yang setengah manusia dan setengah gagak.

Namun, tampaknya lebih mungkin bahwa ninja perlahan-lahan muncul sebagai kekuatan yang berlawanan dengan orang-orang sezaman mereka, yaitu samurai, di masa awal feodal Jepang.

“Sebagian besar sumber menunjukkan bahwa keterampilan yang menjadi ninjutsu, seni siluman ninja, mulai berkembang antara tahun 600 hingga 900,” jelas Kallie Szczepanski di laman ThoughtCo.

Pangeran Shotoku, yang hidup dari tahun 574 hingga 622, dikatakan telah mempekerjakan Otomono Sahito sebagai mata-mata shinobi.

Pada tahun 907, Dinasti Tang di Tiongkok telah jatuh, membuat negara tersebut mengalami kekacauan selama 50 tahun. 

Menurut Kallie, “hal ini memaksa para jenderal Tang untuk melarikan diri melalui laut menuju Kekaisaran Jepang, tempat mereka membawa taktik perang dan filosofi perang yang baru.”

Para biksu Tiongkok juga mulai berdatangan ke Kekaisaran Jepang pada tahun 1020-an. Mereka membawa obat-obatan baru dan filosofi perang mereka sendiri, dengan banyak ide yang berasal dari India dan menyebar ke Tibet dan Tiongkok sebelum akhirnya sampai ke Jepang.