Agen Rahasia: Bagaimana Cara Menjadi Ninja di Era Kekaisaran Jepang?

By Tri Wahyu Prasetyo, Minggu, 20 Agustus 2023 | 12:00 WIB
Ninja dalam sejarah Kekaisaran Jepang dikenal terampil dalam seni bela diri. (Getty Images)

“Para biksu mengajarkan metode mereka kepada para biksu pejuang Jepang, atau yamabushi, dan juga kepada para anggota klan ninja pertama,” imbuh Kallie.

Menjadi Seorang Ninja

Pada abad ke-15, periode Sengoko sangat disukai oleh para samurai dan keluarga mereka. Dilansir Warriors & Legends, keluarga samurai inilah yang pertama kali mulai mengembangkan keterampilan prajurit ninja.

“Seperti tradisi di Jepang, mewariskan keterampilan bela diri merupakan hal yang biasa, dan keluarga-keluarga ini juga mewariskan keterampilan mereka, termasuk seni ninjutsu.”

Ninja pertama benar-benar tumbuh dari pelatihan yang diwariskan dari generasi ke generasi, dan keterampilan ini jelas berguna bagi para daimyo, penguasa feodal pada masa itu.

Seiring berjalanya waktu, karena jumlah ninja yang terbatas, sering kali tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan para daimyo. Hal inilah yang memantik munculnya sekolah atau pelatihan khusus ninja di Kekaisaran Jepang.

Salah satu sekolah ninja yang diketahui ada adalah di Iga dan Koga, yang pertama kali disebutkan dalam sejarah sekitar tahun 1487. Sekolah-sekolah ini secara harfiah adalah kumpulan keluarga, yang mewariskan keterampilan dari generasi ke generasi.

Cetakan blok kayu yang menggambarkan gejolak Pertempuran Tensho Iga No Ran, yang dipimpin oleh panglima perang Oda Nobunaga melawan provinsi Iga pada tahun 1581. (Public Domain/Wikimedia Commons)

Munculnya tempat-tempat pelatihan ini, menjadikan keterampilan ninja tidak lagi sekadar diwariskan di kalangan keluarga. Proses perekrutannya pun sederhana, tidak sedramatis yang digambarkan dalam produk-produk budaya populer.

Sekolah Ninja Daisuke Togakure

Apakah sekolah ninja di Iga dan Koga merupakan pelatihan yang pertama kali di Kekaisaran Jepang? Berbagai pakar masih memperdebatkan soal ini. Sekolah ninja sulit diidentifikasi karena ada beberapa faktor, salah satunya adalah kurangnya dokumen tertulis.

Kurangnya dokumen sulit untuk memverifikasi sejarah ninja. Sering kali kisah-kisah ninja yang dituturkan melalui lisan, bercampur dengan mitos-mitos di Kekaisaran Jepang.