Nationalgeographic.co.id—Socrates adalah bapak filsafat Barat bahkan dunia. Sosok filsuf yang berpengaruh dari sejarah dunia ini punya peran besar dalam membentuk jalan pemikiran manusia.
Lahir pada abad ke-5 SM di Athena, Yunani, Socrates tidak pernah menuliskan ajarannya, namun pertanyaan filosofisnya meletakkan dasar bagi sebagian besar logika Barat dan filsafat moral.
Kehidupan dan ajarannya, yang diwariskan melalui tulisan murid-muridnya, khususnya Plato, terus menantang dan menginspirasi para pemikir di seluruh dunia hingga saat ini.
Awal Kehidupan Socrates
Socrates lahir pada tahun 469 SM di Athena, Yunani, sebuah negara kota yang merupakan pusat aktivitas budaya dan intelektual.
Ayahnya, Sophroniscus adalah seorang tukang batu atau pematung. Ibunya, Phaenarete adalah seorang bidan.
Latar belakang yang sederhana ini tidak menghalangi Socrates untuk terlibat dengan elit intelektual Athena, tetapi hal itu membentuk perspektif dan pendekatannya terhadap filsafat.
Sedikit yang diketahui tentang pendidikan awal Socrates. Seperti kebiasaan anak laki-laki Athena pada masanya, dia akan diajari membaca, menulis, dan berhitung, serta musik dan senam.
Diyakini, dia juga mempelajari keahlian ayahnya, yang akan memberinya penghargaan atas keterampilan praktis dan nilai tenaga kerja. Socrates bertugas sebagai hoplite, atau prajurit bersenjata berat, dalam beberapa kampanye Perang Peloponnesia. Hal ini menunjukkan keberanian yang luar biasa.
Pengalamannya dalam perang kemungkinan besar memengaruhi pandangannya tentang keberanian dan tugas, yang akan menjadi tema sentral dalam penyelidikan filosofisnya.
Tertarik Filsafat
Pendidikan filosofis Socrates, sebagian besar diarahkan sendiri. Dia sangat dipengaruhi oleh para filsuf pra-Socrates, yang berusaha menjelaskan dunia dalam istilah fenomena alam daripada mitologi.