Akibatnya, juri menjatuhkan hukuman mati dengan meminum secangkir racun hemlock.
Momen Kematian Socrates yang Tragis
Kematian Socrates sama ikoniknya dalam catatan sejarah dengan hidupnya. Dihukum mati dengan mengonsumsi minuman yang mengandung racun hemlock, Socrates menghadapi ajalnya dengan ketenangan yang luar biasa.
Saat-saat terakhirnya, seperti yang digambarkan dalam "Phaedo" Plato, dihabiskan dalam wacana filosofis dengan murid-muridnya, membahas keabadian jiwa dan implikasi filosofis kematian.
Penerimaan kematiannya yang damai sering dilihat sebagai bukti keyakinannya pada keabadian jiwa dan kehidupan filosofis yang dia anjurkan.
Kematian Socrates berdampak besar pada murid-muridnya, terutama Plato, yang terinspirasi untuk melanjutkan misi filosofis gurunya.
Peristiwa tersebut juga menandai titik balik dalam sejarah filsafat, yang mengarah pada perkembangan berbagai aliran pemikiran yang berupaya menafsirkan dan memperluas filsafat Socrates.
Warisan Socrates sangat besar dan bertahan lama. Dia secara luas dianggap sebagai bapak filsafat Barat, dan metode serta gagasannya terus membentuk pemikiran dan penyelidikan filosofis.
Metode Socrates tetap menjadi landasan pengajaran dan pembelajaran, tidak hanya dalam filsafat, tetapi dalam berbagai bidang studi. Hal ini digunakan untuk menumbuhkan pemikiran kritis dan untuk menantang asumsi dan keyakinan.
Filsafat moral Socrates, dengan penekanannya pada kebajikan dan kehidupan yang baik, telah memengaruhi pemikiran moral dan etika sepanjang sejarah dunia.
Keyakinannya akan pentingnya pengetahuan diri dikemas dalam pepatah Delphic "Kenali dirimu sendiri" yang dikatakan sering dikutipnya terus bergema dalam diskusi kontemporer tentang identitas dan kesadaran. Sosok Socrates yang dikenal sebagai Bapak Filsafat oleh seluruh dunia, namun sayangnya kematiannya berakhir tragis.