Dampak Sakoku, Ketika Kekaisaran Jepang Mengisolasi Diri Dunia Luar

By Hanny Nur Fadhilah, Jumat, 18 Agustus 2023 | 08:00 WIB
Sejarah Kekaisaran Jepang yang terjadi pada periode antara 1603 dan 1868 disebut Sakoku. (Tensai)

Nationalgeographic.co.id—Kebijakan Sakoku yang berarti negara tertutup terjadi pada periode antara 1603 dan 1868 dalam sejarah kekaisaran Jepang. Dinasti shogun Tokugawa yang memerintah saat itu memiliki kebijakan isolasionis, tetapi tanahnya tidak sepenuhnya terkunci dari dunia luar.

Sementara Tokugawa memerintah sebagai shogun seluruh periode Sakoku, mereka melarang hampir setiap negara untuk menghubungi atau berdagang dengan Jepang.

Belanda adalah satu-satunya negara Barat yang bisa menghadapi Jepang, bahkan mereka diawasi dengan ketat oleh pihak berwenang.

Negara tidak mengisolasi begitu intens tanpa alasan. Jadi, untuk memahami penguncian Jepang selama seabad, kita harus menyelidiki peristiwa yang terjadi sebelum Sakoku yakni ketika Jepang pertama kali berhubungan dengan Barat.

Kedatangan Eropa

Orang Eropa pertama yang menginjakkan kaki di Jepang adalah segelintir pedagang Portugis  yaitu pada tahun 1543. Kedatangan mereka sebagai pengenalan Jepang ke dunia yang jauh melampaui bentangan pulaunya sendiri. Mereka diperkenalkan dengan objek, sains, dan agama baru.

Nyatanya, masuknya agama baru yaitu Kristen menimbulkan gejolak yang cukup besar di Kekaisaran Jepang. Selain hanya perdagangan, Portugal dan Spanyol cukup sibuk dengan penyebaran agama Kristen.

Jesuit Iberia ini sangat sukses sehingga sebagian besar orang Jepang menjadi Kristen; bahkan Damyos secara resmi mengubah kepercayaan wilayah mereka menjadi Kristen.

Dalam kurun waktu 50 tahun, dari tahun 1550-an hingga 1600-an, terlihat betapa agresif dan suksesnya penyebaran agama Kristen di Iberia. Beberapa petani dan buruh miskin yang beralih ke agama asing memberontak melawan pemerintah.

Menghancurkan Pemberontakan

Aman untuk mengatakan bahwa sekitar tahun 1600, Jepang tidak stabil. Damyos melegitimasi shogun, pemberontakan menyebabkan masalah dan pengenalan agama Kristen membawa ketidakpastian budaya.

Ketidakstabilan inilah dikaitkan dengan kedatangan orang Eropa yang menurut shogun Tokugawa pertama sangat meresahkan. Ketidakstabilan luar biasa yang mendahului Sakoku adalah alasan mengapa shogun Tokugawa melarang orang Eropa masuk dan melarang penyembahan kepada Tuhan Kristen.