Seberapa Tertutup Jepang?
Setelah menyatakan hal di atas, pertanyaannya tetap: seberapa dekat Jepang sebenarnya di bawah Sakoku? Belanda adalah kunci dalam pertanyaan ini — sebenarnya mereka adalah penjaga gerbang dan gerbang yang sempurna yang dibutuhkan Tokugawa. Orang Belanda pedagang tidak terlalu peduli untuk menyebarkan agama Kristen.
Orang Belanda memberi mereka produk dari seluruh dunia. Mereka mengirimkan buku-buku tentang sains dan seni Belanda langsung ke depan pintu Jepang. Maka dari itu, Rangaku atau studi Belanda adalah salah satu kata kunci terkuat yang dikaitkan dengan periode Sakoku.
Seberapa Tertutup Jepang?
Meskipun ada semacam penguncian, Jepang memiliki akses efektif ke setiap bagian dunia yaitu Belanda. Mereka belajar sains Barat melalui buku-buku Belanda dan dapat mengamati bagaimana membangun kapal dan mengatur pelabuhan mereka.
Sejarah penyebaran agama Kristen yang agresif dan ketidakstabilan yang kuat membuat kita memahami boikot negara bahkan Belanda yang memasuki tanah Jepang. Tetapi perdagangan dan aksesnya ke panggung dunia berarti bahwa Jepang tidak terkunci pada tingkat yang disarankan oleh 'Negara Tertutup Jepang' (Sakoku).
Era Restorasi Meiji: Saat Jepang Merangkul Dunia
Berakhirnya isolasi yang dipaksakan Jepang dan penandatanganan Perjanjian Kanagawa selanjutnya memicu periode perubahan signifikan di negara tersebut, yang berpuncak pada Restorasi Meiji.
Semakin banyak negara Barat mengikuti jejak Amerika Serikat dan menegosiasikan perjanjian mereka yang tidak setara dengan Jepang, ketidakpuasan mulai muncul di dalam negeri.
Perjanjian-perjanjian ini sangat menguntungkan kekuatan asing. Oleh karena itu, memicu kebencian di kalangan Jepang yang merasa kedaulatannya dirusak.
Keshogunan Tokugawa, yang tidak mampu melawan tuntutan asing dan menjaga isolasi negara, dipandang lemah dan tidak mampu melindungi kepentingan Jepang, yang menyebabkan hilangnya kredibilitas dan dukungannya.
Gejolak politik ini mengatur panggung untuk transformasi yang luar biasa. Dipicu oleh seruan "Sonno Joi" - "Hormati Kaisar, Usir Orang Barbar" - serangkaian pemberontakan yang dipimpin oleh samurai dari domain Choshu dan Satsuma menggulingkan Keshogunan Tokugawa pada tahun 1868.