Orang-orang Kristen di Kota Suci telah dibunuh dan tempat-tempat suci dinodai. Timur Latin kemudian meminta bantuan Barat.
Timur Latin adalah negara-negara yang diciptakan oleh Pasukan Salib di Levant dikenal secara kolektif.
Paus Innosensius IV (memerintah 1243-1254 M) menanggapi dan menyerukan perang salib lagi yang nantinya dikenal sebagai Perang Salib Ketujuh.
Namun, sebelum seruan itu dikeluarkan secara resmi. Raja Louis IX justru memulai perang Salib ketujuh. Hal itu tidak seperti sejarah Perang Salib Sebelumnya yang dimulai dengan seruan Paus dan dukungan Gereja Katolik, Roma.
Raja Louis IX
Raja Louis IX sebelum itu sebenarnya dikabarkan sakit parah. Namun keputusan untuk memulai perang salib secara ajaib langsung memulihkan kesehatannya.
Sejarawan modern mencari motivasi yang kurang supernatural. Seperti misalnya keinginan untuk dilihat sebagai penguasa terkemuka Eropa, untuk mengkonsolidasikan kerajaannya dengan merestrukturisasi administrasinya.
Hal itu merupakan suatu kebutuhan dalam ketidakhadirannya yang lama, atau mungkin sekadar karena keimanannya dan kepeduliannya untuk kepentingan Kristen.
Pada bulan Desember 1244 M, Louis 'memikul salib' dan memutuskan untuk meninggalkan kerajaannya menuju Levant.
Bangsawan Eropa terkemuka dalam ekspedisi tersebut termasuk Henry I dari Siprus (memerintah 1218-1253 M), Raymond VII dari Toulouse, Duke Hugh IV dari Bourgogne, Pangeran William dari Flanders, dan saudara laki-laki Louis sendiri, Alphonse dari Poitiers.
Tampaknya kegagalan perang salib sebelumnya tidak menyurutkan semangat para pejuang terbaik Eropa. Yang pasti raja memutuskan untuk membentuk Perang Salib bahkan sebelum Paus secara resmi menyerukannya.