Di Eropa, pelanggan kedai kopi berdiskusi mengenai cara menangani ekonomi dan membentuk politik. Bursa Efek London, Lloyd's of London, dan East India Company dimulai di kedai kopi. Bahkan di London, kedai kopi dikenal sebagai “universitas penny”. Dengan membayar secangkir, pelanggan mendapat akses ke debat intelektual yang sedang berlangsung.
Boston’s Green Dragon Tavern and coffeehouse dikenal sebagai tempat di mana para pemimpin Sons of Liberty bertemu. Di sana mereka menghasilkan menetaskan Boston’s Tea Party 1773 dan menggerakkan ide-ide revolusioner. Semua itu akhirnya menyebabkan perang Amerika untuk kemerdekaan.
Di Amerika Latin, kopi memicu perang saudara yang berdarah
Di Amerika Latin setelah Perang Dunia II, pengentasan kemiskinan dan eksploitasi buruh memicu kantong-kantong regional aktivisme komunis.
Takut akan pengaruh Soviet, Amerika melakukan intervensi di beberapa negara Amerika Tengah. Amerika pun mendukung kudeta dan memicu terjadinya perang saudara berdarah.
Yang pertama adalah Kudeta Guatemala yang didukung Amerika Serikat pada tahun 1954. Saat itulah Badan Intelijen Pusat AS bergerak untuk menggulingkan presiden Jacobo Arbenz Guzman. Ia terpilih setelah memberikan lebih dari 100 perkebunan kopi yang belum digarap kepada petani dengan dukungan komunis Guatemala.
Komplotan kudeta mengangkat presiden sayap kanan Jenderal Carlos Castillo Armas. Presiden baru itu membatalkan reformasi agraria, memulihkan polisi rahasia, dan mengusir petani dari tanah yang telah diberikan kepada mereka. Pembunuhannya 3 tahun kemudian menyebabkan 3 dekade penindasan dan kekerasan berdarah oleh regu pembunuh pemerintah dan kelompok gerilya. Para elite mempertahankan tanah dan statusnya. Di saat yang sama, buruh terus menderita akibat perselisihan yang panjang.
Pada 1970-an dan 1980-an, konflik serupa berkembang di negara tetangga Nikaragua dan El Salvador. Di El Salvador, junta militer yang didukung Amerika menghadapi pemberontak sayap kiri yang berusaha menggulingkan pemerintah. Saat itu, pemerintah memiliki hubungan dekat dengan oligarki kopi dan elite.
Pasukan kematian sayap kanan El Salvador yang dilatih Amerika Serikat bergabung dalam perang saudara dan bentrokan di pedesaan. 50.000 orang tewas selama perang saudara. Ekspor kopi, yang merupakan sebagian besar pendapatan negara, turun drastis. Hampir satu juta orang meninggalkan negara itu.
Kopi mendorong industrialisasi dalam sejarah dunia
Ketika Revolusi Industri semakin meningkat pada abad ke-18 di Inggris, buruh bekerja siang dan malam berkat kopi. Atau lebih tepatnya, kafein di dalamnya.
Di Kekaisaran Ottoman, orang-orang menyadari bahwa stimulan dalam kopi meningkatkan energi dan meningkatkan fokus. Untuk industri manufaktur yang terus beroperasi, kopi memungkinkan mereka mengubah waktu tidur dan bangun yang digerakkan oleh sinar matahari alami.