Perubahan Iklim dan Keberlanjutan Mangrove di Wilayah Pesisir Papua

By Ricky Jenihansen, Kamis, 24 Agustus 2023 | 15:00 WIB
Mangrove berperan penting dalam menjaga kelestarian wilayah pesisir. (Donny Fernando)

"Indonesia mempunyai peran penting dalam kebijakan mitigasi perubahan iklim berbasis alam," ia menambahkan.

Sigit menambahkan bahwa para ilmuwan mengantisipasi peningkatan perubahan penggunaan lahan di hutan mangrove Papua di masa depan. Hal itu perlu diantisipasi karena dapat mengakibatkan emisi gas rumah kaca yang besar dan berdampak pada NDC.

NDC adalah bagian penting dari strategi Perjanjian Paris untuk perubahan iklim. Sehingga dapatk mencegah kenaikan suhu rata-rata pasca-industri hingga 1,5 derajat Celcius atau lebih tinggi.

Berdasarkan perjanjian tersebut, yang dibuat sebagai bagian dari UNFCCC, setiap negara diwajibkan untuk menyediakan data tentang emisi gas rumah kaca dan target pengurangan yang ingin dicapai pasca tahun 2020.

Kontribusi mangrove dianggap sebagai solusi berbasis alam yang dapat membantu memperbaiki dampak perubahan iklim terhadap planet bumi.

Pengukuran Hutan Mangrove

Untuk mencapai temuan mereka, ilmuwan lokal dan internasional dari 18 institusi mengumpulkan sumber daya untuk menghitung angka-angka tersebut.

Pekerjaan mereka melibatkan perbandingan stok karbon, struktur hutan dan sifat tanah hutan mangrove di 255 plot terukur di empat lokasi pengambilan sampel mangrove hidrogeomorfik.

Hidrogeomorfik adalah istilah yang mengacu pada interaksi kompleks antara faktor hidrologis (kaitannya dengan air) dan faktor geomorfologi (kaitannya dengan bentuk dan fitur lahan).

Pengambilan sampel itu termasuk pinggiran muara, bagian dalam muara, pinggiran pantai terbuka, dan mangrove bagian dalam pantai terbuka.

Mereka menilai empat simpanan cadangan karbon, yang mencakup karbon biomassa pohon di atas permukaan tanah. Kemudian karbon kayu mati, karbon biomassa akar bawah tanah dan karbon tanah.

Mereka mengukur pengaturan hidrogeomorfik, perubahan penggunaan lahan, kepadatan pohon, jumlah spesies pohon, kepadatan massal, kandungan karbon, kepadatan karbon dan kedalaman tanah.