Nationalgeographic.co.id – Aphrodite adalah dewi cinta, kecantikan, dan keinginan di mitologi Yunani kuno. Dengan nama yang identik dengan daya tarik dan romansa.
Terlahir dari buih laut atau sebagai anak dewa perkasa, ia melintasi alam dewa dan manusia, menjalin kisah cinta, iri hati, dan campur tangan Ilahi.
Kisah Misterius Kelahirannya
Asal usul Aphrodite adalah masalah intrik dan perdebatan dalam mitologi Yunani, dengan dua catatan utama melukiskan potret kelahirannya yang sangat berbeda.
Kedua kisah tersebut memesona dan menakjubkan, dengan masing-masing versi mengungkapkan aspek unik dari karakter Aphrodite dan pengaruhnya terhadap masyarakat Yunani.
Kisah pertama dan bisa dibilang lebih mengejutkan berasal dari Theogony karya Hesiod, sebuah puisi epik kuno yang menelusuri silsilah para dewa dalam mitologi Yunani.
Menurut Hesiod, Aphrodite tidak dilahirkan dari dua orang tua seperti kebanyakan dewa lainnya. Sebaliknya, dia muncul, tumbuh dewasa dan bersinar, dari buih laut.
Kelahiran luar biasa ini, unik di antara para dewa Olympian Yunani kuno. Hal ini mengungkapkan banyak hal tentang daya tarik dan kekuatan dunia lain Aphrodite.
Dalam versi ini, Aphrodite lebih tua dari Zeus dan sebagian besar Olympian lainnya, memperkuat statusnya sebagai kekuatan utama ketertarikan dan prokreasi.
Sebaliknya, Iliad karya Homer menyajikan kisah kelahiran yang lebih konvensional. Homer menyebut Aphrodite sebagai putri Zeus, raja para dewa, dan peri laut Dione.
Dalam kisah ini, Aphrodite berbagi silsilahnya dengan para Olympian lainnya, yang menunjukkan hubungan kekeluargaan yang mengikatnya lebih dekat dengan urusan sehari-hari keluarga dewa.
Entah dia berasal dari asal usul dunia yang penuh kekerasan atau dari garis keturunan Zeus, dia adalah sosok yang penting dan kuat dalam mitologi Yunani.
Kekuatan Aphrodite
Gambaran Aphrodite dalam dunia mitologi Yunani sama semaraknya dengan kisah-kisah seputar kelahiran dan perbuatannya.
Sebagai Dewi Cinta dan Kecantikan, ia mewujudkan serangkaian atribut fisik dan simbolis yang menekankan kekuasaan dan daya tarik ilahi.
Representasi fisik Aphrodite sering menggambarkan dirinya sebagai lambang kecantikan wanita, dengan rambut emas tergerai dan mata yang memesona, sering terlihat telanjang atau setengah telanjang, melambangkan perannya sebagai dewa hasrat dan ketertarikan fisik.
Dia umumnya digambarkan sebagai orang yang muda dan bersemangat, kecantikan Ilahinya tidak terpengaruh oleh waktu atau kesulitan.
Merpati adalah salah satu simbolnya yang paling umum, sering kali digambarkan sebagai burung suci, yang melambangkan cinta dan harmoni. Burung lain yang berasosiasi dengan Aphrodite termasuk burung pipit dan angsa.
Dia juga diasosiasikan dengan angsa, yang melambangkan daya pikat dan keanggunannya. Selain simbol burung, Aphrodite sering dikaitkan dengan tumbuhan dan buah-buahan tertentu. Mawar, murad, dan apel umumnya diasosiasikan dengannya, masing-masing melambangkan cinta, keindahan, dan godaan.
Aphrodite juga sering digambarkan dengan korset, atau sabuk ajaib, yang dia pinjamkan kepada Hera di Iliad. Korset ini, yang dikenal sebagai 'cestus', dikatakan memiliki kekuatan untuk membangkitkan hasrat.
Aphrodite dipuja sebagai dewi cinta dalam segala bentuknya. Bidangnya berkisar dari cinta yang penuh gairah hingga cinta kekeluargaan, hasrat romantis, hingga nafsu.
Yurisdiksi komprehensif atas cinta ini dibagi menjadi dua aspek utama yaitu Aphrodite Pandemos dan Aphrodite Urania.
Aphrodite Pandemos dipandang sebagai dewi hasrat fisik dan cinta duniawi, berkaitan dengan aspek cinta yang sensual dan penuh nafsu.
Aphrodite Urania, sebaliknya, mewakili cinta surgawi atau spiritual, yang dianggap murni dan transenden. Dikotomi ini mewujudkan persepsi Yunani tentang cinta sebagai kekuatan dengan dua aspek, baik fisik maupun spiritual.
Selain itu, Aphrodite juga merupakan dewi kecantikan dan perhiasan pribadi, yang menginspirasi dan memimpin kepekaan estetika orang Yunani kuno.
Kekuatannya diyakini memberikan keindahan yang tak tertandingi dan pesona yang tak tertahankan kepada orang-orang yang disukainya.
Dalam pengertian ini, ia dipandang sebagai sumber ketertarikan dan hasrat, yang mewujudkan daya tarik fisik dan daya tarik estetika.
Sebagai dewi kesuburan, Aphrodite memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pernikahan dan prokreasi. Dia diminta oleh wanita yang ingin melahirkan anak dan oleh pasangan yang menginginkan kehidupan pernikahan yang bahagia dan sejahtera.
Dalam masyarakat yang menghargai garis keturunan, berkah Aphrodite dalam bidang ini sangat dicari.
Aphrodite juga memegang kendali atas laut, mengacu pada kelahiran maritimnya. Pelaut dan orang-orang yang bergantung pada laut untuk mata pencahariannya akan mencari perlindungan selama pelayaran.
Perannya dalam Menyebabkan Perang Troya
Saat Perang Troya yang epik, Aphrodite memainkan peran penting dalam menggerakkan seluruh konflik. Dalam Penghakiman Paris itu sebuah apel emas bertuliskan 'yang tercantik' akan dianugerahkan kepada dewi tercantik.
Hera, Athena, dan Aphrodite masing-masing percaya bahwa apel itu untuk mereka, sehingga mengarah ke kontes yang dinilai oleh Paris, seorang pangeran Troy.
Aphrodite, yang menjanjikan Paris wanita tercantik di dunia, Helen dari Sparta, memenangkan kompetisi tersebut. Hal ini mengakibatkan penculikan Helen dan Perang Troya yang berlangsung selama satu dekade.
Hubungan Aphrodite dengan Adonis, makhluk fana dengan kecantikan luar biasa, adalah mitos penting lainnya. Dia begitu terpesona dengan Adonis sehingga dia mempercayakannya kepada Persephone untuk diamankan.
Namun, Persephone juga jatuh cinta padanya, menyebabkan perselisihan yang harus diselesaikan Zeus. Diputuskan bahwa Adonis akan menghabiskan sepertiga tahunnya bersama Aphrodite, sepertiga waktunya dengan Persephone, dan sepertiga sisanya di mana pun ia memilih.
Adonis selalu menghabiskan waktu luangnya yang ketiga bersama Aphrodite, menonjolkan daya tarik sang dewi yang tak tertahankan.
Aphrodite dan Ares
Kisah cinta yang penuh gairah antara Aphrodite dan Ares, Dewa Perang juga menarik perhatian. Meskipun Aphrodite menikah dengan dewa pandai besi yang lumpuh, Hephaestus, dia sering kali serong kepada Ares.
Perselingkuhan rahasia mereka terungkap ketika Hephaestus menjerat kedua kekasih itu dalam jaring yang tidak bisa dipecahkan, membuat hubungan mereka menjadi bahan ejekan para dewa lainnya.
Kisah ini tidak hanya menampilkan sifat sensual Aphrodite tetapi juga menjelaskan ikatan paradoks antara cinta dan perang.
Bagaimana Orang Memuja Aphrodite?
Penguasaan luas Aphrodite atas cinta, kecantikan, kesuburan, dan laut memastikan dia disembah secara luas di seluruh Yunani kuno. Dengan ritual dan upacara yang mencerminkan sifat pengaruh Ilahinya yang beraneka segi.
Dari persembahan rutin hingga kuil-kuil megah, pemujaan terhadap Aphrodite sangat luas dan mempunyai implikasi yang luas bagi masyarakat Yunani.
Pusat ibadah utamanya mencakup pulau Siprus dan Cythera, keduanya terkait dengan kelahirannya dan dianggap suci untuk menghormatinya.
Siprus sangat penting, dengan kuil megah yang didedikasikan untuknya di kota Paphos. Di sini, sang dewi dipuja dalam bentuk batu berbentuk kerucut, sebuah representasi anikonik yang umum dalam agama-agama Timur Dekat kuno, menunjukkan bahwa pemujaan terhadap Aphrodite mungkin berasal dari luar Yunani.
Kuil Aphrodite sering menjadi tempat festival dan ritual populer. Aphrodisia, yang dirayakan setiap tahun di banyak kota di Yunani, adalah salah satu festival paling penting untuk menghormatinya.
Ritual tersebut mencakup persembahan dupa, bunga, dan representasi simbolis lingga, yang menyoroti perannya sebagai dewi cinta dan kesuburan.
Aphrodite juga disembah di rumah, terutama oleh wanita. Patung-patung kecil Aphrodite adalah artefak rumah tangga yang umum, sering kali digunakan oleh wanita yang mencari bantuan dalam masalah cinta, kecantikan, atau persalinan.
Selain ibadah individu, Aphrodite juga memegang posisi penting dalam agama sipil dan negara. Dia sering dipuja sebagai pelindung kota dan pelabuhan, mengingat asosiasi maritimnya. Khususnya, dia adalah dewi pelindung Korintus, salah satu negara kota terkaya di Yunani kuno, dan memiliki tempat perlindungan penting di sana.
Kultus Aphrodite unik karena banyaknya peminatnya. Mulai dari wanita muda mencari suami dan anak baik, pria yang bersiap menghadapi perang atau perjalanan laut, seniman yang mencari inspirasi, hingga pelacur yang menyebutnya sebagai pelindung mereka. Para pemuja Aphrodite sangat beragam sesuai dengan aspek kehidupan yang ia jalani.