Alan Turing, Bapak Kecerdasan Buatan yang Hidupnya Berakhir Tragis dalam Sejarah Kolonial

By Galih Pranata, Senin, 28 Agustus 2023 | 13:00 WIB
Patung Alan Turing, menjadi simbol representasi bapak kecerdasan buatan yang terikat dalam sejarah kolonial Inggris di India. (David Fisher/Flickr)

Meskipun banyak penulis biografi berpendapat bahwa ia lahir di India, sebagian besar menyatakan bahwa ia lahir di Maida Vale, London. Mereka percaya bahwa ibunya Sarah telah melakukan perjalanan kembali ke Inggris.

Sesuai rencana, Sarah akan membawa putranya kembali ke India setelah melahirkan tetapi harus meninggalkannya bersama wali di Sussex karena Alan Turing kecil mengalami komplikasi kesehatan.

Dengan cara ini, Alan tidak pernah kembali untuk tinggal bersama orang tuanya di India, dan sebaliknya, Julius dan Sarah sering bepergian antara Hastings di Inggris dan India.

Alan, sementara itu menyelesaikan pendidikannya di institut terkemuka di Inggris (Cambridge) dan Amerika Serikat (Institut Studi Lanjutan Princeton) dan kemudian direkrut sebagai salah satu pemecah kode di Bletchley Park, ketika Perang pecah.

Alan menjadi terkenal karena karyanya yang inovatif dalam mengantarkan ilmu komputer modern. Makalahnya, 'On Computable Numbers' yang diterbitkan pada usia 24 tahun, pada tahun 1936 mengarah pada komputer Colossus yang diciptakan untuk memecahkan kode Enigma.

Bahkan setelah Perang Dunia II, Turing terus berupaya mengembangkan beberapa komputer pertama yang berfungsi dan menjadi dasar bagi konsep kecerdasan buatan.

Potret yang diambil pada 1958 menggambarkan sejumlah teknisi Inggris yang mengoperasikan komputer digital pertama dari gagasan komputasi kecerdasan buatan rintisan Alan Turing. (Walter Nurnberg)

Ia memperkenalkan konsep "agar manusia memanfaatkan teknologi informasi dan akal mereka untuk memecahkan masalah dan mengambil keputusan," tulis Rockwell Anyoha kepada portal berita ilmiah Harvard University.

Ia menulisnya dalam sebuah artikel berjudul "The History of Artificial Intelligence" yang diterbitkan pada 28 Agustus 2017. Turing memperkenalkan konsep AI dalam makalahnya di tahun 1950, berjudul "Computing Machinery and Intelligence".

Tulisan ilmiah dalam makalahnya "membahas cara membuat mesin cerdas dan cara menguji kecerdasannya," imbuh Rockwell. Gagasan dan konsepnya luar biasa, sempat menggemparkan dunia akademis kala itu.

Nahas, Turing berhenti dengan gagasannya yang cemerlang. Ia tidak sepenuhnya mewujudkan konsep gemilangnya menjadi kenyataan. Lantas, apa yang membuat Alan Turing berhenti untuk meneruskan gagasannya?

Pertama, komputer perlu melakukan perubahan mendasar. Sebelum tahun 1949, komputer tidak memiliki prasyarat utama untuk kecerdasan: mereka tidak dapat menyimpan perintah, hanya menjalankannya.