Batu Bata Pernah Jadi Media Persalinan dalam Sejarah Mesir Kuno

By Galih Pranata, Rabu, 30 Agustus 2023 | 08:00 WIB
Wanita Persia melakukan persalinan dengan menggunakan batu bata, seperti halnya juga bata sebagai media persalinan dalam sejarah Mesir Kuno. (Engelmann/Susanne Töpfer)

Nationalgeographic.co.idKonsep ginekologi termasuk kesuburan dan seksualitas serta persalinan dan kesehatan anak menjadi topik di berbagai sumber dari zaman Firaun hingga Romawi.

Peneliti telah banyak mengungkap ragam persalinan di zaman kuno, dari yang unik hingga paling ekstrem sekalipun. Seperti salah satunya praktik persalinan dalam sejarah Mesir Kuno, menggunakan "bata kelahiran."

Dalam penggalian di Abydos, reruntuhan kota kuno di Mesir selatan, para arkeolog dari Universitas Pennsylvania telah menemukan batu bata yang dimaksud. Bata berukuran 14 kali 7 inci, di antara artefak dari sebuah rumah berusia 3.700 tahun.

"Sifat dekoratif yang dilukis dalam media bata kelahiran kuno itu, meyakinkannya bahwa ini memang batu bata kelahiran," tulis John Noble Wilford kepada The New York Times dalam artikel berjudul Ancient 'Birth Bricks' Found in Egypt, terbitan 6 Agustus 2002.

Seni dekoratif yang tergambar dalam bata tersebut menunjukkan seorang ibu dengan bayi laki-lakinya yang baru lahir, didampingi oleh wanita dan oleh Hathor, dewi sapi yang terkait erat dengan kelahiran dan peran sebagai ibu.

Susanne Töpfer menulis dalam Dynamis, jurnal internasional terindeks Scopus dalam artikel ilmiahnya berjudul The physical activity of parturition in ancient Egypt: textual and epigraphical sources, terbitan 2014.

Susanne menggambarkan dalam proses persalinannya, seorang wanita yang akan melahirkan akan bersiap di antara empat tumpukan bata bersalin. "Empat batu bata yang diasosiasikan dengan empat dewi diketahui dalam sumber tekstual periode Yunani-Romawi," imbuhnya.

Sebelum prosesi melahirkan dilakukan, disebutkan dalam teks Papyrus bahwa kamar tidur yang digunakan sebagai tempat persalinan, perlu dibacakan mantra-mantra yang berguna untuk memudahkan proses persalinan.

Mantra dan kepercayaan terhadap dewa-dewi, menjadi hal pokok dalam upaya persalinan pada teks sejarah Mesir Kuno. 

Geoffrey Chamberlain dalam jurnalnya berjudul Historical perspectives on health: Childbirth in ancient Egypt, publikasi tahun 2004, menjelaskan tentang ketergantungan bangsa Mesir Kuno kepada dewa dan dewinya dalam perihal kehamilan hingga kelahiran anak.

"Masyarakat Mesir Kuno sangat bergantung pada kekuatan dewa mulai dari proses kehamilan hingga persalinan. Mereka meminta Dewa Amen apabila kesulitan dalam mendapat kehamilan," tulisnya.

Benda-benda ini dipercaya masyarakat Mesir Kuno memiliki daya magis, termasuk juga penggunaan bata kelahiran. Kemunculannya di beberapa wilayah, di kuil, dan makam menunjukkan penggunaan magis yang luas dalam sejarah Mesir Kuno.