Pencurian yang Melambungkan Popularitas Mona Lisa dalam Sejarah Dunia

By Sysilia Tanhati, Sabtu, 2 September 2023 | 11:43 WIB
Lukisan Mona Lisa karya Leonardo da Vinci merupakan salah satu lukisan paling terkenal dalam sejarah dunia. Jutaan wisatawan rela antre berdesak-desakan di Museum Louvre demi melihat lukisan terkenal ini. (The Free Birds/Unsplash)

Sementara itu, Peruggia didakwa melakukan pencurian dan diadili di Italia. Dalam kesaksiannya, ia mengeklaim bahwa kebanggaan nasional telah menginspirasinya untuk mencuri lukisan tersebut. Peruggia meyakini bahwa lukisan terkenal dalam sejarah dunia itu telah dijarah dari negara asalnya, Italia.

Peruggia salah sangka. Leonardo da Vinci telah membawa Mona Lisa ke Prancis pada tahun 1516 dan Raja Francois I kemudian membelinya secara legal.

Alih-alih dikecam, pembelaan patriotiknya membuatnya mendapatkan banyak pengagum. Bahkan setelah jaksa membuktikan bahwa ia melakukannya demi keuntungan pribadi, banyak orang Italia yang menganggapnya sebagai pahlawan nasional.

Pada akhirnya, Peruggia dijatuhi hukuman 1 tahun 15 hari penjara tetapi hanya menjalani hukuman 7 bulan. Ia berhasil memenangkan pembebasannya di tingkat banding.

Peruggia bertempur dengan tentara Italia selama Perang Dunia I sebelum kembali ke Prancis dan meninggal pada 1925.

Pencurian yang melambungkan nama Mona Lisa

Meskipun Peruggia akhirnya dilupakan, pencuriannya yang berani membuat Mona Lisa semakin terkenal. Setidaknya 120.000 orang melihat lukisan itu dalam 2 hari pertama setelah dikembalikan ke Louvre.

Para pencinta dan kritikus seni melontarkan spekulasi baru tentang senyuman misterius subjeknya. Bahkan senyuman tersebut menjadi referensi dalam kartun, iklan, parodi, kartu pos, dan lagu yang tak terhitung jumlahnya.

“Mona Lisa telah meninggalkan Louvre sebagai sebuah karya seni,” tulis penulis Dianne Hales kemudian. “Dia kembali sebagai ikon seni massal pertama.”

Saat ini, lukisan paling terkenal dalam sejarah dunia tersebut masih tersimpan di Louvre. Mona Lisa ditempatkan di dalam kotak pengatur suhu yang dilindungi kaca antipeluru. Mahakarya Leonardo da Vinci itu menerima sekitar 8 juta pengunjung setiap tahun.