Nationalgeographic.co.id—Dalam mitologi Yunani Kuno, Dewa Hermes dikenal sebagai pembawa berita para dewa.
Dewa Hermes bertugas melindungi para pelancong, serta pencuri dan pembohong, dan dia juga membimbing jiwa-jiwa ke dunia bawah atau wilayah yang dikuasai Dewa Hades.
Pada awalnya, Hermes adalah dewa yang diasosiasikan sebagai pemandu atau penyelaras antara dunia atas dan dunia bawah.
Akan tetapi, karena kelicikan dan wawasannya yang luar biasa, ia juga dianggap sebagai dewa pencuri.
Karena itulah, di Yunani kuno, ia dipuja sebagai “dewa penghubung dunia bawah dan dunia atas”. Hal itu merupakan konsep penting dalam mitologi Yunani di mana dunia atas adalah tempat para dewa tinggal, sedangkan dunia bawah adalah tempat roh orang mati.
Dewa Hermes memainkan peran penting dalam memfasilitasi perjalanan roh orang mati antara kedua dunia ini. Tapi, seiring waktu, Hermes juga dianggap sebagai pelindung pelancong, pelaut, dan pedagang.
Dia dianggap sebagai pelindung pelancong -orang-orang yang melakukan perjalanan, baik di darat maupun di laut.
Karena peran pentingnya dalam membantu orang melewati perbatasan dan menavigasi jalan-jalan, Hermes menjadi lambang penjelajahan, perdagangan, dan komunikasi.
Posisi ini secara bertahap diperluas hingga mencakup jalan raya secara umum dan kemudian perbatasan, pelancong, pelaut, dan perdagangan.
Hal itu mencerminkan konsep evolusi dewa-dewa dalam mitologi Yunani yang sering kali memiliki peran yang lebih luas seiring berjalannya waktu.
Dewa nakal sejak kecilDewa Hermes lahir dari Zeus dan Maya, putri titan Atlas, dan salah satu Pleiades. Dalam mitologi Yunani, Pleiades adalah 7 bersaudara, putri-putri Titan Atlas yang memanggul bola Bumi di atas bahunya.
Legenda dalam mitologi Yunani mengatakan bahwa ia dilahirkan di Gunung Cilene di Arcadia di sebuah gua. Namun beberapa tradisi menyebutkan bahwa kelahirannya terjadi di Gunung Olympus itu sendiri.