Ciri utama Dewa Hermes dalam mitologi Yunani adalah perannya sebagai pemberita, atau pembawa pesan, para dewa.
Dewa Hermes adalah seorang pembawa pesan karena memiliki kefasihan yang diperlukan. Ia memiliki kemampuan yang luar biasa sebagai pembicara dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
Oleh karena itu, lidah hewan kurban merupakan persembahan khas baginya karena dianggap sebagai lambang komunikasi. Sehingga menjadi persembahan yang sesuai untuk dewa yang dikenal sebagai pembawa pesan yang ulung seperti Dewa Hermes.
Dewa Hermes juga merupakan dewa kehati-hatian dan keterampilan dalam semua hubungan pertukaran sosial. Dia adalah dewa penipuan, dewa ketidakpastian, dewa apa yang terjadi dari satu tempat ke tempat lain.
Dan itulah sebabnya dia juga bertanggung jawab membawa jiwa orang mati ke alam baka. Dewa Hermes terkenal karena melakukan semua yang dia capai, apa pun itu, dengan keterampilan, ketangkasan, dan bahkan keanggunan tertentu.
Simbolnya adalah ayam jantan dan kura-kura, dan ia dikenali dari tasnya, sandal bersayapnya, kelopaknya, topinya yang bertepi lebar, dan tongkat pemberita.
Dalam adaptasi Romawi terhadap agama Yunani, Hermes diidentikkan dengan dewa Romawi Merkurius.
Dewa Merkurius yang meskipun diwarisi dari bangsa Etruria, mengembangkan banyak karakteristik serupa, seperti sebagai pelindung perdagangan.
Etruria atau Etruskan adalah bangsa yang pertama kali menempati Roma, yang nantinya menjadi ibu kota Romawi.
Etruria adalah bangsa yang menyukai seni, mereka dapat menggunakan logam untuk membuat patung yang ukurannya sama dengan ukuran aslinya.
Sementara dalam interpretasi Yunani terhadap dewa-dewa Mesir, Dewa Hermes sering dibandingkan dengan dewa Mesir bernama Thoth.
Dewa Thoth adalah salah satu dewa paling penting di peradaban Mesir Kuno. Ia dianggap sebagai dewa penulisan, dewa kebajikan, dewa pembawa mukjizat, dan dewa bulan.