Nationalgeographic.co.id—Gulat masih menjadi sajian menarik hari ini. Olahraga yang pernah tercatat sebagai salah satu terekstrem di dunia ini, pernah diwarnai oleh ketangguhan tokoh sejarah yang inspiratif.
Tokoh tersebut ialah Milo dari Kroton, pegulat yang namanya sohor di Yunani Kuno. Milo menghiasi sejarah gulat dunia karena ketangguhan dan kecerdikannya untuk menampilkan dirinya sebagai juara sejati.
Ia dilahirkan di koloni Yunani Croton di Magna Graecia. Dia adalah pemenang Olimpiade enam kali: sekali untuk gulat putra pada tahun 540 SM di Olimpiade ke-60, dan lima kali juara gulat di Olimpiade ke-62 hingga ke-66.
Diodorus Siculus menulis dalam sejarah gulat, bahwa Milo adalah pengikut Pythagoras. Salah satu kisahnya yang populer bahwa dia pernah memimpin pasukan Crotonian dalam pertempuran dan mengalahkan Sybarites pada tahun 511 SM.
Ia adalah sosok yang tangguh dan berani, meski Crotonian tidak memiliki pasukan yang lebih besar dari Sybarites, ketangguhan dan kekuatannya yang luar biasa sudah cukup membawa kemenangan Crotonian dalam pertempurannya melawan Syrabites.
Sebagaimana kebanyakan orang hanya mengenal legenda Hercules sang dewa, hampir 2.500 tahun yang lalu, lahirlah Milo yang diyakini sejarawan sebagai manusia terkuat yang pernah berjalan di muka bumi.
Bak otot kawat tulang besi, Milo memiliki resep latihan dan metode dalam menjaga tubuhnya yang atletis. Tasos Kokkinidis menulis sebuah artikel kepada Greek Reporter yang berjudul The Strongest Greek That Ever Lived terbit pada 5 Mei 2022.
Menurut Tasos, Milo memerlukan kerja keras dalam mendapatkan kekuatannya. ia melakukan latihan rutin, bahkan sejak ia masih kecil. Dikatakan bahwa Milo melatih kekuatannya yang luar biasa melalui pola latihan yang sederhana tetapi mendalam.
"Suatu hari, ada seekor anak sapi yang baru lahir lahir di dekat rumah Milo. Ia memutuskan untuk mengangkat hewan kecil itu dan membawanya di pundaknya. Keesokan harinya, dia kembali dan melakukan hal yang sama," terusnya.
Latihannya terus dilakukan selama empat tahun berikutnya, mengangkat anak sapi ke atas bahunya setiap hari seiring pertumbuhannya. Ia melakukannya sampai tak lagi mengangkat anak sapi, tetapi seekor banteng berusia empat tahun!
Anekdot tentang kisah kekuatan dan gaya hidup Milo yang tampak seperti Superman, dapat dilihat dari caranya makan. "Makanan hariannya terdiri dari 9 kg daging, 9 kg roti, dan 10 liter anggur," lanjutnya.
Tasos Kokkinidis menyebut bahwa Milo memiliki prinsip dalam hidupnya, bahwa dalam membangun otot-ototnya yang kuat diperlukan tiga hal: mulailah dengan beban yang sangat ringan, jangan melewatkan sekalipun latihan, dan tingkatkan latihan itu secara bertahap.
Pada tahun 540 SM, Milo tercatat memenangkan sejarah gulat putra pertamanya, lalu kemudian memenangkan kompetisi putra pada lima Olimpiade berikutnya secara berturut-turut.
Ketangguhannya merajai sejarah gulat di masanya. Ia juga mendominasi Pythian Games (muncul sebagai pemenang 7 kali), Isthmian Games (pemenang 10 kali), dan Nemean Games (pemenang 9 kali).
Sumber dan legenda kuno melaporkan bahwa dia sangat senang memamerkan kekuatannya. Dia memiliki sejumlah prestasi yang dia lakukan, seperti halnya ketika Milo akan merentangkan lengannya, dengan jari terentang, dan menantang orang untuk mencoba menekuk jari kelingkingnya.
Selain itu, ketika Milo berdiri di atas piringan besi yang sudah diberi minyak, ia akan menantang orang untuk mendorongnya keluar dari piringan itu. Kebanyakan akan kesulitan untuk mendorongnya.
Unjuk kebolehannya juga Milo lakukan dengan memegang buah delima di satu tangan, dan menantang orang lain untuk mengambilnya. Menariknya, tidak ada seorang pun yang bisa melakukannya.
Lebih menakjubkan lagi, meskipun dia memegang buah itu dengan sangat erat, buah delima yang digenggamnya erat itu tidak pernah rusak. Ia tetap membodoh-bodohi orang-orang yang menyangsikan keuatannya.
Unjuk kebolehannya juga ia lakukan ketika di akhir-akhir karirnya menjadi seorang pegulat, Milo membawa sapi dewasa itu sepanjang stadion. Setelahnya, ia mulai menyembelih, memanggang, dan memakan sapi itu.
Meski dianggap sebagai tokoh sejarah gulat terkuat sepanjang sejarah, kematiannya masih menjadi misteri. "Tanggal kematian Milo tidak diketahui, tetapi menurut sejarawan kuno, ia tewas di tengah hutan," imbuhnya.
Ketika sedang berjalan di hutan, ia menemukan batang pohon yang terbelah. Sambil melatih kekuatannya, ia mencoba untuk memecahkan batang pohon tersebut. Milo memasukkan tangannya ke celah untuk membelah pohon.
Kabarnya, potongan dari celah pohon itu malah menimpa tangannya, menguncinya erat-erat dan menjebaknya. Sekuat tenaga ia tak mampu membebaskan dirinya, membuat sang legenda gulat itu dimangsa oleh seekor serigala.