Apakah Kisah Raksasa Bermata Satu dalam Mitologi Yunani Itu Nyata?

By Sysilia Tanhati, Senin, 4 September 2023 | 08:00 WIB
Selain dewa dewi, mitologi Yunani juga memiliki monster-monster yang menakutkan. Salah satunya adalah cyclops, raksasa bermata satu yang menjadi salah satu legenda Mediterania tertua yang paling memukau. (Public Domain)

 

Nationalgeographic.co.id—Selain dewa dewi, mitologi Yunani juga memiliki monster-monster yang menakutkan. Salah satunya adalah cyclops, raksasa bermata satu yang menjadi salah satu legenda Mediterania tertua yang paling memukau.

Cyclops yang perkasa adalah bagian dari ras raksasa dan menjadi sasaran pembunuhan karakter sepanjang sejarah. Tapi, seberapa nyatakah kisah-kisah tentang keberadaan mereka? Apakah raksasa bermata satu dalam mitologi Yunani itu benar-benar ada?

Sumber kuno yang menyebutkan soal cyclops dalam mitologi Yunani

“Sebagian besar cyclops dalam mitologi Yunani tidak memiliki nama,” tulis Natalia Klimczak di laman Ancient Origins. Tapi sumber-sumber kuno menggambarkan cyclops bernama Polyphemus yang tinggal di sebuah pulau yang diyakini adalah Sisilia. Pulau ini dihuni oleh para cyclops dan makhluk lainnya.

Cyclops berarti bermata lingkaran atau bermata bulat. Asal-usul mereka tampaknya lebih rumit dibandingkan mitos yang menggambarkan mereka. Menelusuri asal-usul cyclops dan kemungkinan bukti keberadaannya dalam naskah kuno adalah salah satu tantangan terbesar terkait mitologi Yunani.

Patung cylops yang berasal dari era Kekaisaran Romawi. (Steven Lek/Wikimedia Commons)

Kisah kuno seputar cyclops dalam mitologi Yunani

Tidak ada bukti meyakinkan yang mendukung mitos tentang cyclops. Namun, kisah-kisah dari penulis kuno terkenal menciptakan sebuah legenda yang mengejutkan masyarakat yang tinggal di kawasan Mediterania. Imajinasi para penulis kuno pun menghiasi sastra dan menjadikannya salah satu dongeng paling terkenal di dunia.

Dua deskripsi menonjol tentang Cyclopes berasal dari Hesiod dan Homer. “Penggambaran yang muncul dari tulisan mereka memengaruhi teks-teks selanjutnya,” tambah Klimczak. Hesiod menulis Theogony antara abad ke-8 dan ke-7 Sebelum Masehi.

Menurut terjemahan Evelyn White, penulis Yunani kuno menulis sebagai berikut:

Gaia melahirkan para cyclops. Mereka sama seperti dewa dalam banyak hal. Namun hanya satu mata yang terletak di tengah dahi mereka. Anak Gaia itu diberi nama cyclops karena satu mata berbentuk bola yang berada di dahi mereka. Mereka kuat dan perkasa.

Lahir dari Gaia dan Uranus, mereka dibenci oleh ayah mereka sendiri sejak awal. Sang ayah menyembunyikan mereka semua di sebuah tempat rahasia di bumi segera setelah mereka lahir. Mereka tidak dibiarkan muncul dalam cahaya dan Uranus bersukacita atas perbuatan jahatnya.”