Dunia Hewan: Spesies Baru Serangga Daun Ditemukan Pandai Berkamuflase

By Wawan Setiawan, Sabtu, 9 September 2023 | 13:00 WIB
Di dunia hewan, serangga ini terkenal sebagai serangga yang ahli dalam berkamuflase karena dapat meniru daun dengan sangat mirip. (Flickr/Mejxu)

Nationalgeographic.co.id—Tim peneliti dunia hewan internasional yang salah satunya berasal dari Universitas Göttingen telah memberikan deskripsi sebanyak tujuh serangga daun sebagai spesies baru. Ketujuh serangga ini sebelumnya tidak diketahui.

Serangga daun (famili Phylliidae), juga disebut daun berjalan. Serangga ini salah satu dari lebih dari 50 spesies serangga pipih, biasanya berwarna hijau (ordo Phasmida, atau Phasmatodea) yang dikenal karena penampilannya yang mirip daun.

Serangga daun memakan tanaman dan biasanya menghuni kawasan yang bervegetasi padat. Sebaran alami mereka terbentang dari pulau-pulau di Samudra Hindia, melintasi sebagian daratan Asia Selatan dan Asia Tenggara, hingga Papua Nugini dan Australia di Pasifik barat.

Serangga ini termasuk dalam ordo serangga batang dan daun, yang dikenal karena penampilannya yang tidak biasa. Hal ini dikarenakan mereka terlihat sangat mirip dengan bagian tanaman seperti ranting, kulit kayu, ataupun daun. Jika Anda hanya melihatnya secara sekilas saja, mungkin Anda tidak akan pernah tahu bahwa itu adalah serangga yang hidup.

Kamuflase canggih serangga ini memberikan perlindungan yang sangat baik dari predator serta menghadirkan tantangan bagi para peneliti.

Para peneliti yang melakukan analisis genetik pada serangga ini menemukan "spesies samar", yang tidak dapat dibedakan hanya dari penampilan luarnya saja. Temuan ini tidak hanya penting untuk studi sistematis serangga daun, tetapi juga untuk perlindungan keanekaragamannya.

Temuan ini telah dipublikasikan di jurnal ZooKeys pada 3 Agustus 2023 dengan tajuk “On seven undescribed leaf insect species revealed within the recent "Tree of Leaves" (Phasmatodea, Phylliidae)”.

Dalam proses taksonomi, atau penamaan, deskripsi, dan klasifikasi spesies sangatlah sulit dilakukan pada serangga daun. Mengapa demikian? Sebab, individu dari spesies yang berbeda sulit dibedakan, tetapi terdapat variasi yang sangat besar dalam suatu spesies.

Di dunia hewan, penampilannya bisa menipu: kemunculan serangga daun belum tentu mencerminkan afiliasi spesiesnya. Meskipun Pulchriphyllium anangu (A) merupakan spesies baru yang berbeda dari India, dua individu lainnya (B dan C) keduanya termasuk dalam spesies Filipina yang baru dideskripsikan, Phyllium ortizi, meskipun terdapat perbedaan eksternal. (Vishwanath Gowda, Maxime Ortiz)

“Individu dari spesies yang berbeda sering kali dihitung sebagai anggota spesies yang sama berdasarkan penampilan mereka. Kami hanya dapat mengidentifikasi beberapa spesies baru berdasarkan karakteristik genetiknya,” tutur Pemimpin Proyek, Dr Sarah Bank-Aubin, dari Departemen Evolusi dan Keanekaragaman Hayati Hewan Universitas Göttingen.

Serangga daun berukuran panjang tubuh kira-kira 2,8 hingga 10 cm. Betina dari spesies terbesar yang diketahui, Phyllium giganteum, bisa melebihi 10 cm. Sedangkan untuk pejantan cenderung lebih kecil dibandingkan betina.

Selain itu, betina biasanya memiliki sayap depan yang besar (elytra, atau tegmina) yang terletak ujung ke ujung di perut. Mereka juga cenderung tidak memiliki sayap belakang dan biasanya tidak bisa terbang. Sebaliknya, jantan memiliki sayap depan yang kecil dan sayap belakang yang berfungsi tidak seperti daun (terkadang transparan).