Asal-usul Roti dalam Sejarah Manusia, dari Babilonia hingga Era Modern

By Sysilia Tanhati, Senin, 11 September 2023 | 09:00 WIB
Roti adalah makanan utama manusia di hampir semua budaya dalam sejarah dunia. Siapa yang pertama kali mulai membuat dan mengonsumsi roti? (Bradipus/Wikimedia Commons)

Nationalgeographic.co.id - Roti telah dikenal selama ribuan tahun meskipun sejarah autentiknya hilang seiring berjalannya waktu. Roti adalah makanan utama manusia di hampir semua budaya dalam sejarah dunia.

Cerita rakyat seputar roti diturunkan melalui tradisi lisan serta hieroglif di makam Babilonia dan Mesir kuno. Selain itu, para penulis Tiongkok kuno juga meninggalkan catatan tentang roti.

Roti memainkan peran kultus yang penting (misalnya, dalam Perjanjian Lama) serta budaya dan simbolik.

Berawal dari rempah, buah-buahan, kacang-kacangan, dan penggilingan biji-bijian

Pada awalnya, orang-orang hidup dari buah-buahan, rempah-rempah, dan kacang-kacangan. Kemudian, orang mulai menggiling biji-bijian, seperti yang dicatat oleh sejarawan awal Asyur, India, Amerika, dan Tiongkok. Biji-bijian dilunakkan dengan air (membentuk pasta) dan dijemur dalam lembaran tipis mirip kue dadar dengan lubang di tengahnya.

Kue dadar tersebut disimpan untuk musim dingin dan musim kemarau. Kue-kue tersebut bisa memuaskan rasa lapar. Saat itu, penanaman gandum belum dilakukan oleh manusia.

Peradaban mesir kuno menggunakan oven untuk memanggang roti

Dalam sejarah manusia, oven pertama sudah ada sebelum Babilonia. Oven pertama terdiri dari lubang-lubang di tanah yang digali hingga kedalaman sekitar 137 cm dan dilapisi dengan lumpur panggang. Api dibuat di atas lubang-lubang ini dan abunya dikikis untuk memasukkan adonan ke dalamnya. Sebuah batu bata pipih menutupi bagian atas oven.

“Kemudian bangsa Mesir kuno menciptakan oven berbentuk kerucut,” tulis A. Sutherland di laman Ancient Pages. Oven pembuat roti berbentuk kubah. Teks-teks Mesir menyebutkan setidaknya 30 produk roti yang berbeda dinikmati oleh orang Mesir kuno. Memanggang roti adalah aktivitas yang terorganisir dengan baik di toko roti dengan oven roti besar.

Roti menjadi alat pembayaran bagi orang Mesir kuno, upah dan pajak dihitung dalam bentuk roti. Orang Mesir kuno terkadang membayar pejabat mereka dengan roti yang lezat.

Lukisan-lukisan di dinding makam Mesir kuno menunjukkan bahwa memanggang sekitar abad ke-25 Sebelum Masehi adalah sebuah seni.

Bangsa Mesir kuno adalah bangsa pertama yang memperkenalkan ragi langsung ke dalam roti mereka. Mereka juga menemukan bahwa mereka dapat mengambil sepotong adonan dari satu kelompok dan menyimpannya untuk kelompok adonan berikutnya. Dari situlah sourdough berawal dan terus digunakan hingga kini.

Seiring berjalannya waktu, konstruksi oven pun berkembang. Oven lengkung tertutup pertama dibuat di Romawi kuno. Dan tungku ini secara bertahap diperbaiki selama berabad-abad.

Penikmat roti sebenarnya adalah orang Yunani kuno. Pada abad ke-3 Sebelum Masehi, terdapat lebih dari 70 jenis roti. Roti tertua yang berhasil digali oleh para arkeolog berasal dari Kreta (Yunani) dan umurnya diperkirakan mencapai 6.100 tahun. Awalnya dipanggang di abu, kemudian di oven roti pertama yang dipanaskan di dalam dan dibuka di depan.

“Pada awal abad kelima Sebelum Masehi, terdapat lebih dari 300 toko roti milik pembuat roti Yunani di Roma,” tambah Sutherland.

Bangsa Romawi kuno mulai tertarik pada roti pada pergantian abad kedelapan dan ketujuh Sebelum Masehi. Oven pemanggang roti segera menjadi sangat populer di Romawi kuno. (Virginia State Parks/Wikimedia Commons )

Orang-orang Yunani mewariskan seni dan teknik memanggang kepada orang-orang Romawi. Di Kekaisaran Romawi, seni dan teknik memanggang ini kemudian diubah jadi industri berskala besar.

Bangsa Romawi kuno mulai tertarik pada roti pada pergantian abad kedelapan dan ketujuh Sebelum Masehi. Oven pemanggang roti segera menjadi sangat populer di Romawi kuno. Konon, pada masa pemerintahan Kaisar Augustus, ada sekitar 300 oven yang memanggang roti.

Toko roti besar muncul di semua kota Romawi dan memiliki oven roti profesional. Oven tersebut dapat memanggang roti dalam jumlah besar sekaligus.

Perkembangan roti selama berabad-abad dalam sejarah dunia

Penampilan dan sifat roti mengalami perubahan secara signifikan selama berabad-abad. Semua ini berkat kemajuan signifikan dalam teknik memanggang dan penemuan beragam bahan roti.

Bentuk roti paling orisinal dipanggang dalam abu, di atas batu panas, jeruji, dan lembaran logam. Memanggang kue dadar di bawah panci tanah liat yang dilapisi abu panas mendorong penemuan oven baru. Oven roti berbentuk kubah dengan lubang samping pun tercipta. Model oven ini bertahan dari zaman Romawi hingga zaman modern.

Produksi roti sourdough pertama yang terdokumentasi dalam sejarah manusia

Produksi roti sourdough yang terdokumentasi dimulai pada 1500 Sebelum Masehi di Mesir kuno. Mereka menyadari bahwa ketika tepung dan air dibiarkan cukup lama untuk difermentasi, volume adonan akan bertambah dan dapat dipanggang menjadi roti.

Produksi roti sourdough yang terdokumentasi dimulai pada 1500 Sebelum Masehi di Mesir kuno. Mereka menyadari bahwa ketika tepung dan air dibiarkan cukup lama untuk difermentasi, volume adonan akan bertambah dan dapat dipanggang menjadi roti. (Public Domain/Wikimedia Commons )

Orang Yahudi kemudian mempelajari teknik tersebut dari bangsa Mesir kuno dan mulai membuatnya. Setelah itu, roti sourdough menjadi populer di Eropa dan Timur Tengah.

Roti untuk peziarah, pelancong, orang sakit, dan orang miskin

Roti pada awal Abad Pertengahan memainkan peran penting di Eropa dalam ritual lokal. Kolacz (sejenis kue asal Polandia) merupakan elemen penting dalam pernikahan dan hari raya etnis tradisional di kalangan masyarakat Slavia.

Belakangan, seni pembuatan roti di Abad Pertengahan dikembangkan di toko roti dan biara. Selain itu, mereka diwajibkan memberikan roti kepada musafir, orang sakit, dan orang miskin. Karena mereka memiliki pabrik gandum, mereka juga memiliki roti untuk para peziarah.

Industri roti mulai berkembang

Mesin pengiris roti satu per satu adalah mesin Otto Frederick Rohwedder dari Davenport, Iowa. Rohwedder secara luas dianggap sebagai penemu roti dengan skala industri.

Pada tahun 1912, Rohwedder mematenkan alat pengiris roti otomatis, namun pada tahun 1917 terjadi kebakaran di pabrik tempat ia memproduksi mesin tersebut. “Kebakaran tersebut menghancurkan prototipe dan cetak birunya,” ungkap Sutherland.

Tidak sampai 16 tahun kemudian mesinnya akhirnya muncul di pasaran.

Hingga kini, pembuatan roti terus berkembang. Toko roti pun saling bersaing untuk menciptakan varian roti yang disukai masyarakat.