Pendidikan Bisa Menjadi Senjata Mengatasi Pencemaran Wilayah Pesisir

By Ricky Jenihansen, Rabu, 13 September 2023 | 12:00 WIB
Konsep pendidikan dapat mengendalikan pencemaran di wilayah pesisir (Husniati Salma/Unsplash)

Pencemaran sampah laut juga merupakan salah satu permasalahan utama yang berkaitan dengan permasalahan kawasan pesisir dan lingkungan laut di Indonesia. Namun kegiatan pengendalian atau pemantauan terkait sampah laut belum dilakukan di Indonesia.

"Oleh karena itu, pembelajaran di sekolah khususnya wilayah pesisir sangat diharapkan mampu memberikan pengetahuan kepada siswa dan masyarakat untuk bersama-sama menjaga kelestarian wilayah pesisir dari ancaman pencemaran akibat sampah," menurut peneliti.

Dalam konsep pengendalian pencemaran di wilayah pesisir, mahasiswa Pendidikan Pesisir Indonesia diajak untuk melakukan pengambilan data sampah sesuai dengan kriteria NOAA.

Jenis serasah akan ditimbang dan dimasukkan dalam data secara terus menerus dengan rentang waktu pengamatan 1 kali dalam 1 minggu sampai dengan 1 bulan.

Setelah itu, data dianalisis berdasarkan jumlah, produk (dalam/luar negeri), berat (gram), dan jenis polimer plastik (bila memungkinkan menggunakan peralatan dari laboratorium).

Hasil analisisnya akan diajarkan kepada siswa lain atau masyarakat sekitar pantai. Dalam tahap pengajarannya, mahasiswa juga dituntut untuk mengampanyekan budaya zero waste, agar pantai yang ada di kawasan tersebut terhindar dari pencemaran yang membahayakan masyarakat itu sendiri.

"Setelah tahap observasi, analisis dan pengajaran selesai, siswa dituntut untuk merancang suatu tindakan untuk mengurangi pencemaran sampah di pantai," tulis peneliti.

"Tindakan yang dilakukan dapat berupa pengelolaan sampah, kampanye pengurangan penggunaan bahan sekali pakai, atau penyediaan tempat sampah di sekitar pantai."