Upaya memadamkan kebakaran Gunung Bromo pun tidak sedikit. Negara terpaksa menggunakan pemadaman udara atau water bombing dengan helikopter dengan harga sewa mencapai Rp1,2 miliar.
"Mungkin banyak yang belum tahu, water bombing itu, 1 jam itu biayanya 11.500 US Dolar atau sekitar Rp150 juta itu. Belum yang Super Puma, itu lebih mahal lagi," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letjen TNI Suharyanto, dalam penyampaian bantuan di Pasuruan, Jumat 8 September.
"Makanya operasi udara ini jalan terakhir, operasi darat dulu laksanakan, jangan nunggu api besar."
Hal itu disebabkan helikopter yang digunakan dalam upaya pemadaman bukan milik BNPB, melainkan milik pihak ketiga atau perusahaan yang disewa.
Pada 13 September, dua helikopter kembali dikerahkan untuk mengatasi kebakaran di Bukit Teletubbies Gunung Bromo.
Sementara Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Malang Sadono Irawan mengatakan bahwa penerbangan helikopter untuk memadamkan kebakaran Gunung Bromo lebih dari delapan jam. Penerbangan ini dilangsungkan dari Minggu 10 September hingga Senin 11 September.
Sampai Rabu 13 September, dua helikopter kembali dikerahkan untuk atasi kebakaran Gunung Bromo. Sebelumnya, pemadaman dari udara pada 10 dan 11 September, dengan masing-masing water bombing sebanyak lima dan 17 kali. Pada 12 September, pemadaman dari udara ditiadakan karena cuaca buruk di kawasan Gunung Bromo.