Perang Saudara Runtuhkan Sejarah Kerajaan Berumur Panjang di India

By Galih Pranata, Sabtu, 16 September 2023 | 11:00 WIB
Meenakshi Amman Tower menjadi bukti arsitektur warisan sejarah Kerajaan Pandya yang berumur panjang. (Wikimedia Commons)

Nationalgeographic.co.id—Siapa yang akan menyangka bahwa ada kerajaan dengan umur paling panjang umur atau paling langgeng di dunia. Salah satunya kerajaan kuno di India bernama Dinasti Pandya yang nyaris berusia 2.000 tahun usianya, yakni 1.925 tahun.

Kerajaan Pandya adalah negara Tamil kuno yang tidak dikenal di India Selatan. Dari zaman prasejarah hingga akhir abad kelima belas, Pandya adalah salah satu dari tiga kerajaan Tamil kuno yang memerintah negara Tamil. 

"Kerajaan dengan umur terlama di dunia adalah dinasti Pandya, yang umurnya berlangsung selama 1.925 tahun, antara tahun 580 SM hingga berakhir pada 1345 M," ungkap McIntyre dalam artikelnya berjudul This Is the Longest-Lived Empire in History, yang dipublikasikan pada 5 Januari 2022.

Meskipun beberapa raja-raja Pandya telah eksis pada abad-abad sebelumnya, dinasti ini diperkirakan baru dimulai sekitar awal abad keenam SM.

Pemerintah Tamil Nadu bekerjasama dengan para ahli kelautan yang bereputasi untuk membantu pemerintah dalam proses ekskavasi benda arkeologis di Korkai, kota pelabuhan kuno kerajaan Pandya.

Pandya merupakan kerajaan yang dikenal juga dengan nama Madurai. Ia merupakan dinasti yang berkuasa di kawasan India Selatan, yag merupakan salah satu dari tiga dinasti keturunan Tamil, selain Chola dan Chera.

Temuan arkeologis mengungkapkan bahwa kekuasaan Pandya telah mencakup hampir seluruh wilayah India dan sebagian Sri Lanka. Pada bulan oktober 2021 silam, ditemukan kembali sejumlah bukti yang menunjukkan pola-pola kehidupan ekonomi Pandya.

Karya Sangam, sebuah manuskrip kuno yang ditemukan sejauh ini menyebutkan Nedunjeliyan I sebagai raja pertama Dinasti Pandya, yang memerintah Korkai, sebuah kota pesisir di muara Sungai Tamraparni.

Sejarah Kerajaan Pandya dari abad ketiga SM hingga abad ketiga M, telah direkonstruksi menggunakan berbagai sumber seperti penguburan megalitik, prasasti dalam bahasa Brahmi Tamil, dan puisi Tamil dari literatur Sangam.

Ada pula catatan dari kisah para pelancong seperti Marco Polo, Wassaff, dan Ibn-Battuta yang pernah melawat ke Pandya. Catatan mereka juga dapat berguna untuk mempelajari perkembangan politik dan sosial budaya pada periode tersebut.

Menariknya, sejarah kerajaan ini memiliki dinamika yang luar biasa. Sempat mengalami pemberontakan, namun Pandya tetap bertahan. Ketika Raja Chola bernama Parantaka I, menyerang Pandya, ia sempat menaklukkan Pandya.

Ia mengalahkan Raja Pandya yang bernama Rajasimha II, yang menyebabkan kemunduran kerajaan Pandya. Meski Parantaka I dari Chola sempat menduduki Kerajaan Pandya, ini bukanlah akhir dari dinasti tersebut.

Setelah kematian Adhi Rajendra pada kuartal terakhir abad ke-12, raja muda Chola menjadi lemah di negara Pandya. Memanfaatkan situasi ini, para kepala suku Pandya mulai memerintah daerahnya masing-masing secara mandiri.

"Menyusul jatuhnya Dinasti Chola, kerajaan Pandya muncul sebagai dinasti Tamil yang dominan pada abad ketiga belas," tulis Patil Amruta kepada Prepp dalam artikel berjudul Pandya kingdom-Ancient History Notes yang terbit 15 September 2023.

Akses perdagangan mereka kembali terbangun dengan baik pasca diduduki Chola, dan hal inilah yang membuat kerajaan ini mampu mengembalikan kondisi ekonomi hingga politik setelah bangkit kembali.

Pelabuhan Pandyan kuno Chennai, India. (Wikimedia Commons)

Mereka mengamankan perdagangan dengan negara-negara pelaut Tamil pada dinasti Pandyan, Chola, dan Chera dan membangun pemukiman perdagangan yang menjamin perdagangan dengan Asia Selatan dengan dunia Yunani-Romawi, yang sudah terjalin sebelumnya.

Industri yang berkembang pesat selama menjalankan perdagangan internasionalnya adalah penangkapan mutiara. Perdagangan mutiara dipusatkan di kota pelabuhan Korkai di Pandyan. Mutiaranya dijual dengan harga tinggi sehingga membuat Pandya berkembang pesat secara ekonomi.

Namun, pasca Maravarman Kulasekhara I wafat pada tahun 1310, kondisi kerajaan semakin tidak stabil. Putra-putranya, Vira Pandya IV dan Sundara Pandya IV berperang dalam perang suksesi untuk menguasai kekaisaran.

Perang saudara ini timbul akibat Maravarman Kulasekhara menunjuk Vira Pandya IV untuk menggantikannya. Namun, Sundara Pandya IV tidak menyukai keputusan ayahnya hingga bertekad merebut singgasana kerajaan dari Vira.

Carut-marut politik internal ini membuat kondisi politik Pandya menjadi tidak stabil. Bersamaan dengan perang saudara Pandya terjadi, muncul adanya penyerbuan dari Dinasti Khalji di India selatan.

Raja tetangga Hoysala, Ballala III, memanfaatkan situasi politik Pandya yang melemah dan segera turut menyerbu wilayah Pandya. Perseteruan keluarga dan invasi kesultanan menghancurkan kerajaan Pandya hingga tidak dapat diperbaiki lagi.

Sampai pada Kerajaan Jaffna mendeklarasikan kemerdekaannya setelah runtuhnya pengaruh Pandya pada tahun 1323, meski dinastinya masih bersisa hingga benar-benar hilang pada 1345.

Bagaimanapun, Pandya telah menggoreskan tinta emas, sejarah kerajaan dengan usia terpanjang sejak 580 SM hingga 1345 M, yakni 1.925 tahun lamanya eksis dengan dinamikanya hingga benar-benar hilang seiring berjalannya waktu.