Selama era ini, muncul pahlawan paling terkenal dalam mitologi Yunani antara lain Jason, Perseus, Odysseus, Achilles, Antigone, dan Theseus. Periode tersebut terbentang dari kedatangan orang Yunani di Thessaly hingga berakhirnya perang Troya.
Hesiod mengklaim bahwa ras umat manusia ini pergi ke Elysium, tempat yang hanya dikunjungi oleh orang-orang mulia dan heroik, setelah mereka mati.
Pada masa Hesiod atau Zaman Besi, umat manusia harus melakukan kerja keras untuk bertahan hidup. Mereka hidup di masa penderitaan besar dimana manusia telah melupakan para dewa dan kontrak sosial.
Hesiod melukiskan gambaran yang sangat pesimistis tentang zamannya saat ini, di mana tidak ada pertolongan melawan kejahatan.
Para dewa tidak akan datang membantu umat manusia jika mereka hancur. Hal itu mirip dengan gambaran penyair Yunani yang membayangkan akhir dunia.
Deskripsi Hesiod tentang sejarah dan perkembangan umat manusia sangat berpengaruh pada zaman kuno. Penyair Romawi Ovid (43 SM-17 M) kemudian menafsirkan kembali Lima Zaman Manusia, namun menguranginya menjadi empat.
Dalam karyanya Metamorphoses, Ovid menggambarkan empat periode sejarah manusia tetapi tidak termasuk Zaman Pahlawan.
Sama seperti Hesiod, Ovid menganggap Zaman Keemasan sebagai puncak umat manusia, di mana perdamaian dan keadilan tersebar luas, dan manusia tidak berperang.
Di Zaman Perak, Zeus menciptakan musim, dan umat manusia mengembangkan pengetahuan pertanian yang lebih kompleks dan mulai belajar tentang seni dan arsitektur.
Sama seperti karya Hesiod, manusia pada Zaman Perunggu suka berperang dan terus-menerus terlibat dalam pertempuran satu sama lain. Berbeda dengan karya Yunani sebelumnya, manusia ini masih mengabdi pada dewa.
Di Zaman Besi, manusia menguasai banyak seni hingga metode eksplorasi dan ilmu pengetahuan. Namun manusia kehilangan nilai-nilai moral inti, seperti kejujuran dan kesetiaan.