Sol dan Mani, Asal Mula Pergantian Matahari dan Bulan Mitologi Nordik

By Hanny Nur Fadhilah, Sabtu, 7 Oktober 2023 | 07:00 WIB
Dalam mitologi Nordik, Sol dan Mani adalah dewa matahari dan bulan. (Public domain)

Nationalgeographic.co.id—Dalam mitologi Nordik, Sol dan Mani adalah dewa matahari dan bulan. Mereka adalah kakak beradik, anak dewa bernama Mundilfari. Sól mempersonifikasikan matahari sedangkan saudara laki-lakinya Máni adalah dewa bulan.

Dikejar melintasi langit oleh sepasang serigala, dewa matahari dan bulan Nordik ini ditugasi memikul beban yang berat. Sol dan Mani bertanggung jawab untuk menarik kereta melintasi langit setiap siang dan malam sekaligus menghindari kematian yang mengerikan di tangan serigala.

Sol dan Mani masing-masing dikejar oleh serigala raksasa. Anak-anak Fenrir, putra Loki yang mengerikan, serigala-serigala ini mencoba siang dan malam untuk melahap Sol dan Mani. Tugasnya dibagi antara keduanya yaitu Sol beroperasi pada siang hari, sementara Mani pada malam hari.

Kisah serupa telah diceritakan sepanjang sejarah oleh banyak peradaban. Oleh sebab itu, kisah dewa matahari dan bulan Nordik, Sol dan Mani, sangat berpengaruh di banyak kebudayaan.

Banyak mitologi kuno menghubungkan penciptaan matahari dan bulan dengan sepasang saudara kandung, satu laki-laki dan satu perempuan, yang melakukan perjalanan melintasi langit dengan beberapa jenis kendaraan.

Menurut beberapa versi cerita lain, kisah Sol dan Mani memang dilahirkan khusus untuk memberikan cahaya kepada dunia dan memungkinkan manusia menandai perjalanan waktu.

Ketika dunia dimulai, mereka tidak tahu ke mana harus pergi sehingga Odin harus menunjukkan kepada mereka jalan yang tepat untuk melintasi langit. Namun dalam cerita lain, Sol dan Mani dilahirkan sebagai manusia fana.

Ayah mereka, Mundilfari, sangat senang dengan kecantikan anak-anaknya sehingga dia menamai mereka dengan nama matahari dan bulan. Para dewa marah, tersinggungg karena pemberian nama-nama indah mereka hingga akhirnya menghukum keluarga tersebut.

Para dewa menghukum Sol dan Mani dengan menempatkan keduanya di langit untuk memandu matahari dan bulan. Mundilfari kehilangan anak-anaknya dan Sol serta Mani berada dalam posisi kerja keras dan bahaya yang tak ada habisnya.

Setiap hari mereka berlomba dengan para serigala yakni Hati dan Sköll melintasi langit. Namun, seperti dewa lainnya, mereka tahu bahwa mereka pada akhirnya ditakdirkan untuk kalah.

Di Ragnarök, para serigala akhirnya menangkap mangsanya. Sebelum pertempuran terakhir dimulai, Sköll dan Hati mengejar Sol dan Mani untuk menelan mereka utuh.

Dunia terjerumus ke dalam kegelapan total. Serigala, menurut beberapa sumber, akhirnya meninggalkan langit dan datang ke Midgard untuk memakan orang mati yang berserakan.