Tidak Ada Bukti Arkeologi, Dari Mana Kisah Loki dalam Mitologi Nordik?

By Ricky Jenihansen, Senin, 9 Oktober 2023 | 08:00 WIB
Loki adalah dewa penipu dalam mitologi Nordik. (World Anvil)

Nationalgeographic.co.id—Loki adalah dewa dalam mitologi Nordik yang digambarkan sebagai dewa 'penipu' yang licik. Menariknya, meski Loki sangat terkenal dalam budaya populer, tapi tidak ada bukti arkeologi tentang keberadaan Loki dalam mitologi Nordik.

Bahkan, dalam budaya Nordik juga tidak ada bukti adanya pemujaan yang melekat pada Loki. Juga tidak ada fungsi yang jelas dalam kepercayaan Zaman Viking untuk Loki.

Loki memang dikenal dalam mitologi Nordik dengan konotasi negatif. Itu karena sifatnya yang licik dan terutama keterlibatannya dalam kematian dewa Baldr, sehingga menggerakan kedatangan Ragnarok (takdir akhir para dewa di mana dunia dihancurkan.

Meski demikian, harus diakui bahwa Loki memang terkenal. Tidak hanya di budaya populer karena diadaptasi menjadi karakteri dalam Marvel Universe, tapi Loki menempati tempat unik di jajaran dewa Nordik.

Lantas dari mana sebenarnya kisah Loki dalam mitologi Nordik berasal?

Asal usul LokiPara ahli mencatat, sejumlah informasi terbanyak tentang Loki dapat diperoleh dari Prosa Edda karya Snorri Sturluson. Karya itu muncul sekitar tahun 1220 M, salah satu sumber utama tentang mitologi Nordik.

Walaupun kemudian, sumber tersebut ditafsirkan oleh seorang penggemar mitologi Islandia abad ke-13 M saat Kekristenan sudah banyak berpengaruh di pulau tersebut.

Loki juga muncul dalam beberapa puisi skaldik awal, yaitu zaman Viking, puisi pra-Kristen yang terutama didengar di istana oleh raja dan pengiringnya. Puisi itu disusun antara akhir abad ke-9 dan awal abad ke-11 M.

Kisah Loki juga muncul dalam puisi Lokasenna dan Þrymskviða dari Poetic Edda sekitar tahun 1270 M, tetapi berisi materi yang mungkin berasal dari sebelum abad ke-10 M pada Zaman Viking.

Namun demikian, Loki tidak hadir dalam beberapa puisi tertua dari karya ini, Vafþrúðnismál dan Grímnismál. Ditambah dengan ini, ketidakberadaan Loki sama mengejutkannya dengan ketidakhadirannya dalam Gesta Danorum karya Saxo Grammaticus ('Deeds of the Danes', disusun pada awal abad ke-13 M).

Batu Snaptun Zaman Viking diukir sekitar tahun 1000 M dan memperlihatkan wajah dengan bibir yang dijahit, mengingatkan pada cerita dalam Prosa Edda di mana bibir dewa Nordik Loki dijahit. (Public Domain)

Gesta Danorum adalah sebuah karya Denmark yang membahas mitologi Nordik secara ekstensif. Hal itu mungkin menunjukkan bahwa Loki lebih merupakan fitur regional daripada hadir di mana-mana di kawasan Jerman.