Preferensi Hagia Sophia dan Seni Arsitektur Kekaisaran Bizantium

By Ricky Jenihansen, Sabtu, 14 Oktober 2023 | 19:00 WIB
Hagia Sophia adalah interpretasi keindahan dan kemegahan seni arsitektur Kekaisaran Bizantium. (Pexels)

Denah melintang persegi menjadi yang paling umum dengan kubah yang dibangun di atas empat lengkungan pendukung.

Dasar persegi bangunan kemudian bercabang menjadi teluk-teluk yang mungkin memiliki langit-langit kubah setengah atau penuh. Ciri umum lainnya adalah apse tengah dengan dua apse samping di ujung timur gereja.

Apse adalah bagian bangunan yang melengkung ke dalam dan berbentuk setengah bundar yang tertutup oleh semi-kubah atau kubah setengah.

Seiring berjalannya waktu, kubah pusat ditinggikan semakin tinggi pada drum poligonal, yang di beberapa gereja sangat tinggi sehingga tampak seperti menara.

Drum poligonal merujuk pada bagian struktur bagungan yang berbentuk silinder yang mendukung kubah. Keberadaannya penting untuk mendukung bagian atas bangunan.

Kemudian, di banyak gereja, terutama basilika, di sampingnya terdapat tempat pembaptisan (biasanya berbentuk segi delapan), dan terkadang makam untuk pendiri gereja dan keturunannya.

Fitur desain Kekaisaran Bizantium seperti itu telah memengaruhi arsitektur Kristen Ortodoks dan masih terlihat hingga saat ini di gereja-gereja di seluruh dunia.