Biara dan Kehidupan Para Biarawan dalam Sejarah Abad Pertengahan

By Ricky Jenihansen, Senin, 16 Oktober 2023 | 13:00 WIB
Lukisan empat biarawan dalam sejarah Abad Pertengahan. Biarawan adalah bagian penting dalam sejarah Abad Pertengahan, meskipun memang ada pro dan kontra di masyarakat. (Claudio Rinaldi /Creative Commons)

Kemudian ada kemungkinan banyak kemudahan yang didapat. Mereka dijamin mendapatkan akomodasi yang layak dan makanan di atas rata-rata seumur hidup.

Putra kedua atau ketiga dari bangsawan, yang kemungkinan besar tidak akan mewarisi tanah ayah mereka, sering kali didorong untuk bergabung dengan gereja.

Salah satu jalan menuju karier yang sukses adalah bergabung dengan biara dan menerima pendidikan di sana (belajar membaca, menulis , aritmatika, dan Latin).

Anak-anak diutus pada usia pra-remaja, sering kali pada usia lima tahun dan kemudian dikenal sebagai oblat. Sedangkan mereka yang bergabung pada usia 15 tahun atau lebih dikenal sebagai novis.

Kedua kelompok ini biasanya tidak bercampur dengan para biarawan penuh. Meskipun baik para oblat maupun samanera tidak pernah diizinkan sendirian, tanpa pengawasan oleh seorang biarawan penuh.

Setelah satu tahun, seorang samanera dapat mengucapkan sumpahnya dan menjadi biarawan penuh, dan hal ini tidak selalu merupakan pilihan karier yang tidak dapat diubah.

Karena peraturan berkembang sejak abad ke-13 M, bahwa seorang pemuda dapat dengan bebas meninggalkan biara setelah mencapai kedewasaan.

Kebanyakan biarawan berasal dari latar belakang kaya. Mereka memang diharapkan membawa sumbangan besar saat masuk.