Karena perasaanya tersebut, Uranus mengurung mereka di dalam bumi, jauh di dalam rahim Gaia. Hal ini membuat Gaia kesal, dan memanggil para Titan untuk membunuh Uranus serta membebaskan saudara-saudara mereka.
Beberapa cerita mengatakan bahwa Cronus sendiri yang cukup berani untuk mengangkat senjata melawan ayahnya. Gaia membantunya dengan memberinya sabit adamantine dan membantunya memasang perangkap untuk Uranus.
Namun dalam cerita lain, Ratika menyebutkan, “bahwa empat bersaudara yang memegang pilar-pilar tersebut, mengatakan bahwa mereka menahan Uranus dari Gaia untuk memberi Cronus cukup waktu untuk mengebiri Uranus dengan sabit tersebut.”
Jika demikian, Hyperion jelas merupakan salah satu dari mereka yang membantu Cronus melawan ayah mereka.
Hyperion Mitologi Yunani dan Benda Langit
Meskipun kisah-kisah mengenai Hyperion tak banyak yang terungkap, orang-orang mengaitkannya dengan banyak benda langit, termasuk matahari dan bulan.
Dalam kisah hidupnya Hyperion menikahi saudara perempuannya, Theia. Theia adalah dewi Titan yang diasosiasikan dengan warna biru langit. Tidak mengherankan jika mereka melahirkan dewa dan dewi fajar serta matahari dan bulan.
Mereka memiliki tiga anak yang semuanya berhubungan dengan langit dan penerangan. Tak seperti nasibnya, anak-anak Hyperion justru sangat terkenal dalam mitologi Yunani.
Eos, merupakan anak tertua mereka. Ia adalah kehangatan pertama di pagi hari dan tugasnya adalah untuk mengumumkan kedatangan saudaranya, sang dewa matahari.
Helios, adalah dewa matahari bangsa Yunani. Mitologi mengatakan bahwa dia melintasi langit setiap hari dengan kereta emas. Dalam beberapa teks, namanya sering disamakan dengan nama ayahnya. Namun Helios bukanlah dewa segala cahaya, hanya matahari.