Secara keseluruhan, legenda cawan suci Kristus mungkin diilhami oleh mitologi Yunani, Romawi, dan Celtic. Budaya tersebut kental dengan unsur mistis, kuali ajaib yang dapat memulihkan kehidupan, dan sejenisnya.
Sifat resonansi dari kisah-kisah pencarian telah menginspirasi penonton selama berabad-abad, dan Legenda Arthurian tetap populer di masa sekarang seperti di masa lalu.
Penyebaran legenda cawan suci KristusIlmuwan Jessie L. Weston, dalam karyanya yang penting From Ritual to Romance, mengklaim bahwa legenda cawan suci Kristus berkembang dari ritual kesuburan awal di Timur.
Ritual itu menghubungkan kesehatan seorang raja dengan kesuburan tanahnya. Sang raja tetap sehat, atau disembuhkan dari penyakit apa pun, melalui ritual yang melibatkan arak-arakan dan permainan peran.
Konsep ini menyebar melalui perdagangan ke Eropa dan kemudian diungkapkan dalam cerita rakyat yang kemudian berkembang menjadi sastra dalam sejarah Abad Pertengahan.
Ilmuwan Arthurian R.S. Loomis mengutip versi tertulis pertama yang diketahui dari 'grail story' sebagai The Profetic Ecstasy of the Phantom. Ditulis di Irlandia sekitar sebelum tahun 1056 M, meskipun kisah ini tidak menyebutkan cawan itu sendiri.
Dalam cerita ini, Raja Agung Irlandia, Conn, bertemu dengan hantu penunggang kuda yang ternyata adalah dewa kesuburan Lugh.
Lugh mengundang Conn untuk makan malam di istananya, dan mereka berangkat bersama, tetapi ketika Conn tiba di istana, dia menemukan Lugh sudah ada di sana dan sebuah pesta besar telah disiapkan.
Saat Conn duduk, dia disuguhi daging dan minuman dalam porsi besar oleh seorang gadis bermahkota cantik yang dikenal sebagai The Sovranty of Ireland.
Saat dia membawa piala emas bir ke pesta, dia bertanya pada Lugh, “Kepada siapa piala ini akan diberikan?” dan Lugh menjawab, “Tuangkan untuk Conn.”
Saat Conn minum dari piala, Lugh mengalami kesurupan dan menyebutkan nama semua keturunan kerajaan Conn. Lugh dan istananya kemudian menghilang, dan Conn ditinggalkan sendirian dengan pialanya.
Kisah seperti ini yang dibicarakan Weston muncul dari ritual kesuburan. Ritual awal melibatkan sosok yang mewakili raja dan tokoh lain yang melambangkan kekuatan alam yang mendukung dan mendorong pemerintahan raja.
Kisah ini memiliki kemiripan seperti dalam cerita awal tentang The Prophetic Ecstasy of the Phantom, melalui karya Chretien, Wolfram dan kisah lainnya. Kemudian dalam kisah perdukunan hingga seseorang yang tiba di tempat yang tidak dikenal.
Legenda Grail terus memberikan resonansi dari legenda dalam sejarah Abad Pertengahan hingga audiens modern. Hal itu karena legenda ini mengilustrasikan motivasi mendasar kondisi manusia, pencarian makna dan tujuan hidup yang paling dalam.