Pontus Mitologi Yunani: Dewa Penguasa Laut Sebelum Poseidon

By Tri Wahyu Prasetyo, Selasa, 31 Oktober 2023 | 10:00 WIB
Pontus adalah dewa laut, salah satu dari Protogenoi atau dewa yang lahir pertama. (Dennis Jarvis/Wikimedia Commons)

“Pontus adalah anak dari Gaia dan Aether, sedangkan Oceanus adalah anak dari Gaia dan Uranus; yang membuatnya menjadi Titan dan bukan dewa primordial,” jelas Rafid.

Meskipun sumber-sumber lain menyatakan bahwa Pontus lahir tanpa pasangan, yang akhirnya membuatnya menjadi saudara Oceanus lagi. Boleh jadi mereka berdua adalah personifikasi puitis dari laut, sungai, dan samudra.

Melihat Lebih Dalam tentang Laut dan Pontus

Jauh sebelum Romawi menginvasi Yunani, Laut Mediterania telah menjadi rute perdagangan yang penting bagi masyarakat Yunani.

Mereka adalah pelaut-pelaut yang aktif mencari kontrak dan rute perdagangan yang paling efisien. Para pelaut juga mendirikan permukiman perdagangan baru dan kota-kota Yunani di seberang lautan.

Ini berarti bahwa Laut Mediterania merupakan jalur kehidupan yang paling penting bagi masyarakat Yunani kuno. Oleh karena itu, laut ini perlu memiliki semacam personifikasi kolektif.

“Anda mungkin mengasosiasikannya dengan Poseidon, tetapi sejujurnya, Poseidon hanyalah seorang atlet Olimpiade yang bertugas mengawasi lautan di waktu luangnya, sementara ia [Pontus] menghabiskan sisa harinya dengan bermalas-malasan di istana,” kata Rafid.

Laut Mediterania dan Laut Hitam lebih diasosiasikan dengan Pontus daripada Poseidon karena itu adalah syair untuk kemahahadiran.

Pontus Mitologi Yunani dalam Seni

Pontus adalah dewa laut, salah satu dari Protogenoi atau dewa yang lahir pertama. (Dennis Jarvis/Wikimedia Commons)

Sayangnya, Pontus tidak digambarkan atau dijelaskan dalam banyak teks. Hal ini terutama disebabkan oleh penggantinya, dewa Poseidon yang lebih terkenal, dan karena mereka memegang jabatan yang sama.

Meskipun demikian, Pontus telah diabadikan dalam satu mosaik tertentu. Pontus digambarkan sebagai seorang pria berjenggot yang muncul dari air yang tercemar rumput laut. Diduga karya tersebut diproduksi oleh orang Romawi sekitar abad ke-2 Masehi.

“Wajahnya dikelilingi oleh ikan dan seorang nelayan yang sedang mendayung perahu dengan kemudi. Kepala Pontus dimahkotai oleh apa yang tampak seperti ekor lobster, yang menghormatinya dengan semacam kepemimpinan maritim,” kata Rafid.