Penampilan Bisa Menipu, Hutan Mangrove Penting bagi Kehidupan Pesisir

By Utomo Priyambodo, Jumat, 3 November 2023 | 06:00 WIB
Pemandangan dari atas hutan mangrove Pandang Tak Jemu di Kampung Serip, Nongsa Batam. Hutan mangrove ini terdiri berbagai spesies dengan usia ratusan tahun. (Yuli Seperi)

Nationalgeographic.co.id—Hutan mangrove mungkin tidak terlihat besar dan penting. Pohon mangrove mungkin memiliki akar udara atau akar di atas tanah yang aneh. Dan, ya, pohon mangrove juga dikelilingi oleh lumpur yang mengalir.

Namun penampilan bisa menipu. Semak dan pepohonan yang luar biasa ini merupakan tempat berkembang biaknya banyak spesies ikan, kerang, dan kepiting.

Mangrove terbukti melindungi garis pantai kita dari erosi, gelombang badai, angin, dan banjir. Dan lumpur itu? Ini adalah salah satu cara biologis terbaik yang kita ketahui untuk menyimpan karbon.

Jasa ekosistem ini sangat berharga. Namun masyarakat sering kali tidak menyadari apa yang hutan mangrove tawarkan sampai mereka kehilangan jasa budidaya perikanan, kayu bakar, atau permukiman dari hutan tersebut.

Alvise Dabalà, Anthony Richardson, Daniel Dunn, dan Jason Everett, para peneliti dari University of Queensland, menulis di The Conversation bahwa melestarikan hutan mengrove dengan mendeklarasikan taman dan kawasan lindung lainnya merupakan solusi yang logis.

"Namun sering kali, suatu negara menganggap kawasan yang dilindungi sebagai sebuah kerugian, membatasi pemanfaatannya oleh manusia, dan mengabaikan manfaatnya bagi manusia," tulis mereka.

"Penelitian baru kami menunjukkan bahwa Anda tidak harus memilih antara alam dan manusia. Melindungi hutan mangrove merupakan sebuah solusi yang saling menguntungkan, mengingat betapa berharganya hutan mangrove bagi masyarakat pesisir, nelayan, dan perjuangan melawan perubahan iklim."

Ketika negara-negara berupaya melestarikan 30% lahan dan perairannya pada akhir dekade ini, negara-negara yang cukup beruntung memiliki hutan mengrove harus beralih ke wilayah pesisir.

Mengapa mangrove begitu penting?

Mangrove tumbuh subur di pesisir pantai, berada di antara daratan dan lautan. Mereka pertama kali berevolusi antara 100 juta dan 65 juta tahun yang lalu. Masing-masing dari 65 spesies mangrove merupakan semak atau pohon yang seiring waktu berevolusi untuk hidup di air asin atau air payau.

Pohon-pohon ini sangat tangguh, mampu bertahan hidup di air payau dan kondisi rendah oksigen, yang dapat membunuh pohon-pohon lain. Untuk bertahan hidup, mereka telah memperoleh adaptasi seperti akar udara yang dapat menyerap oksigen. Akar-akar yang kusut ini menjadi tempat persembunyian yang sangat baik bagi makhluk-makhluk darat dan laut, termasuk ikan mudskipper yang mampu bertahan hidup di luar air.

Akar kompleksnya merupakan tempat berkembang biak yang ideal bagi ikan muda, kepiting, dan udang dengan menyediakan tempat berlindung dan tempat mencari makan. Pada gilirannya, pembibitan ini menjaga kesehatan populasi, melestarikan perikanan komersial, serta sumber protein langsung bagi masyarakat pesisir.