Cerita Lima Pemred National Geographic Regional Asia Bertahan

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Minggu, 5 November 2023 | 09:00 WIB
Para pimpinan redaksi National Geographic dari lima negara, perwakilan National geographic Asia, National Geographic Explorers, dan para fotografer National Geographic berfoto bersama di pameran 10 Pictures Telling Stories oleh National Geographic edisi Thailand pada 7 Oktober 2023 di Bangkok. (National Geographic Thai)

Pada edisi itu, National Geographic Jepang berkolaborasi dengan peneliti kajian Mesir kuno Yukinori Kawae. Dia juga merupakan pemengaruh tentang Mesir kuno yang sangat terkenal di Jepang. Keterlibatan Kawae pada majalah kota kuning ini adalah menulis perspektif Jepang tentang sejarah Mesir dan menerbitkan film dokumenter terkait penemuan mumi dan budaya Mesir kuno.

Kolaborasi ini pada akhirnya membawa National Geographic edisi Jepang mengalami peningkatan promosi. Secara penjualan, edisi Harta Karun Tut 100 Tahun Kemudian menjadi yang tertinggi di Jepang dalam tiga tahun terakhir.

Edisi Jepang juga memanfaatkan pemetaan dan pamflet pengetahuan. Fotografi satwa liar dari berbagai dunia juga digunakan dalam pamflet atau dokumenter yang diambil dari Photo Ark National Geographic. Pembahasan yang lebih hangat untuk diangkat di National Geographic edisi Jepang adalah Ukraina setelah perang dengan Rusia.

Cara lain bagi edisi Jepang untuk bertahan dalam model bisnisnya adalah bermitra dengan media daring dan media, termasuk Yahoo—merupakan situs pencari yang paling banyak digunakan di Jepang—dalam mempublikasikan konten di situs.

Penguatan kesadaran jenama dilakukan, seperti diskusi panel daring bersama pelanggan setia. Edisi Jepang juga bermitra dengan SMA dan SMP Seiritsu Gakuen, untuk menjadi sumber referensi pembelajaran independen sebagai kurikulum sekolah.

Selain sekolah, Teikyo University telah menjadi mitra National Geographic edisi Jepang. Kemitraan ini membantu meningkatkan citra sains pihak universitas dan pendapatan majalah.

Korea Selatan: Pameran Foto dan Film Dokumenter

Korea Selatan terkenal dengan berbagai pameran seni. June Mo Kim, pemimpin redaksi majalah National Geographic Korea memanfaatkan perkembangan ini dalam edisi majalah seperti artikel panjang dan foto.

Edisi Korea Selatan menampilkan cerita dan foto-foto majalah terkenal di dunia sebagai pameran seni. Kegiatan ini sudah dilakukan sejak 2010, menjadi salah satu negara pertama di Asia Pasifik yang memulai pameran.

Pada musim pertama, edisi Korea Selatan mengadakan pameran bertema "Life and Nature" dengan kisah fotografi alam dan manusia pada Oktober hingga Desember 2010. Jumlah pengunjung pamerannya mencapai ratusan ribu. Jumlahnya pun terus bertambah hingga musim keempat yang diadakan di berbagai kota di Korea Selatan pada 2019.

Hasil pendapatan dari pameran ini melengkapi distribusi majalah National Geographic Korea yang memadai untuk tetap tayang.

Thailand: Kelokalan, Penguatan Jenama, dan Kesadaran Daring

Redaksi National Geographic edisi bahasa Thailand dipimpin oleh Kowit Phadungruangkij. Mereka mengungkapkan bahwa penjualan majalah telah memuaskan pada batas tertentu. Prinsip dalam manajemen konten majalah memuat lebih banyak cerita dari dalam negeri.

Edisi Thailand juga menghadirkan film dokumenter besar yang mengikuti dari edisi utama yang dibahas majalah Amerika Serikat dengan versi lokal. Misalnya, ketika "Secret of the Elephants" tayang, edisi Thailand menghadirkan "Thai Elephants".

Konsentrasi mereka saat ini adalah pembuatan konten untuk membangun kesadaran jenama di media daring, termasuk di situs web mereka. Di sosial media, khususnya Facebook, edisi Thailand memiliki 1.1 juta pengikut. Angka ini mendorong pendapatan iklan di media daring yang semakin meningkat setiap tahunnya.

Media daring dari edisi Thailand memuat berbagai konten yang dapat menjadi referensi untuk belajar sains, ilmu sosial, dan sejarah, untuk anak-anak di sekolahan, sehingga membantu guru untuk meningkatkan prestasi pendidikan.

Selain itu, media sosial edisi Thailand juga mengadopsi tindakan untuk penyajian dokumenter yang menjadi penting bagi masyarakat Thailand. Setiap periode terdapat berbagai dokumenter yang harus menjadi dibincangkan oleh masyarakat, salah satunya "Sithep Historical Park" yang baru saja diusulkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.

Di luar redaksi dan media sosial, edisi Thailand juga mendistribusikan majalah dalam berbagai agenda pameran. Beberapa film dokumenter pun ditayangkan secara terbuka di berbagai acara, tahapan, talkshow, dan pameran.