Sering Menang Perang, Bagaimana Taktik Militer Kekaisaran Mongol?

By Tri Wahyu Prasetyo, Jumat, 3 November 2023 | 07:00 WIB
Lukisan yang menunjukkan luasnya kerajaan Mongol di bawah Jenghis Khan dikelilingi oleh penggambaran pasukan kavaleri Mongol, mata panah, dan pemandangan dari lapangan. (William H. Bond/ National Geographic)

Luas Kekaisaran Yuan pada masa puncaknya tahun 1330. Kekuasaannya meliputi Siberia, Korea, Uzbekistan, Tajikistan, Kirgistan, dan Mongolia hari ini. (SY/Wikimedia Commons)

Manajemen logistik dan pasokan memainkan peran penting dalam keberhasilan operasi militer Kekaisaran Mongol.

Seperti yang telah kita ketahui, Kekaisaran Mongol memiliki wilayah yang luas, oleh karenanya membutuhkan sistem yang efisien dalam mengatur logistik. Hal ini berkaitan dengan pengiriman perbekalan dan perlengkapan yang tepat waktu kepada pasukan.

“Bangsa Mongol membangun jaringan depot pasokan dan pusat logistik di sepanjang rute penaklukan mereka, yang berlokasi strategis untuk memfasilitasi pasokan ulang pasukan yang sedang bergerak,” kata Andrei.

Pusat-pusat logistik tersebut dipenuhi dengan makanan, senjata, baju besi, dan persediaan penting lainnya. Selain itu, bangsa Mongol juga menerapkan metode transportasi yang inovatif.

Mereka memanfaatkan hewan-hewan pengangkut dan iring-iringan gerobak, untuk mengangkut alat-alat berat dan persediaan. 

Dengan manajemen logistik yang baik, Kekaisaran Mongol tak akan mundur dalam menghadapi musuh sekalipun dengan jarak yang jauh maupun medan ekstrem.

“Efektivitas sistem manajemen pasokan mereka berkontribusi secara signifikan terhadap kemampuan mereka untuk menaklukkan dan mengendalikan kekaisaran yang begitu luas,” jelas Andrei.

Koordinasi dan Komunikasi

Koordinasi dan komunikasi yang efektif merupakan elemen penting dalam taktik militer Kekaisaran Mongol. Bangsa Mongol menggunakan sistem pembawa pesan dan sinyal yang canggih untuk menyampaikan perintah dan informasi dalam jarak yang sangat jauh.

Hal ini memungkinkan mereka untuk mempertahankan kendali atas kekaisaran mereka yang luas dan dengan cepat merespons perubahan situasi di medan perang.

Selain itu, Andrei menjelaskan, “bangsa Mongol menggunakan struktur komando hirarkis, dengan komandan di berbagai tingkatan yang bertanggung jawab untuk menyampaikan perintah dan memastikan bahwa perintah tersebut dilaksanakan secara efisien.”