Kalender Jam Matahari, "Mekanisme Antikythera" Kekaisaran Bizantium

By Ricky Jenihansen, Minggu, 5 November 2023 | 14:00 WIB
Tiruan kalender jam matahari Kekaisaran Bizantium di Museum Teknologi Thessaloniki. (Creative Commons)

Kalender Jam Matahari dan Mekanisme AntikytheraPerangkat tersebut, yang terdiri dari jam matahari dan kalender mekanis bergerigi, merupakan perangkat tertua kedua yang diketahui dari jenisnya. Contoh paling awal yang diketahui adalah "Mekanisme Antikythera".

Mekanisme Antikythera adalah perangkat mekanis Yunani Kuno yang digunakan untuk menghitung dan menampilkan informasi yang berkaitan dengan fenomena astronomi. Kontruksinya saat ini bertanggal 100 SM, kurang lebih tiga puluh tahun.

Perangkat rumit ini membawa seperangkat pelat jam atau timbangan ilmiah pertama yang diketahui, dan pentingnya perangkat ini diketahui ketika gambar radiografi menunjukkan bahwa pecahan yang tersisa berisi tiga puluh roda gigi.

Tidak ada mekanisme lain dengan kompleksitas seperti itu yang diketahui telah ada sebelum Mekanisme Antikythera. Mekanisme seperti itu muncul pada jam katedral abad pertengahan yang dibuat seribu tahun kemudian.

Para ilmuwan menjulukinya sebagai “komputer” kuno, dan dinamai berdasarkan pulau Antikythera di Laut Aegea tempat ia ditemukan. Sekarang dipajang di Museum Arkeologi Nasional di Athena.

Mekanisme Antikythera dipamerkan di Museum Arkeologi Nasional di Athena. (Marcus Cyron / Wikimedia Commons)

Menunjukkan waktu dengan jam matahariJam tersebut, seperti Mekanisme Antikythera, dapat “menampilkan” waktu dan hari di enam belas kota-wilayah berbeda di dunia yang kemudian dikenal dalam bahasa Yunani.

Ini adalah sebuah mahakarya, berdasarkan pengetahuan mendalam tentang astronomi, matematika, dan pencapaian teknologi, seperti pengerjaan logam, teknik otomasi, dan konstruksi peralatan.

Pemilik jam matahari ini tidak diketahui, namun kemungkinan besar itu adalah seseorang yang merupakan bagian dari kependetaan. Alat itu perlu digunakan agar dapat menjadwalkan ritual keagamaan dengan tepat.

Konsep satu jam, yang terdiri dari enam puluh menit tiga ribu enam ratus detik, adalah penemuan manusia. Namun, Matahari berperan penting dalam menjelaskan hal ini.

Saat Matahari bergerak melintasi langit, bayangan yang ditimbulkan oleh suatu benda berubah panjang dan arahnya, dan jika suatu benda diletakkan di tanah, bayangan tersebut dapat digunakan untuk memetakan perjalanan hari.

Dengan menggoreskan garis ke bumi, nenek moyang kita dapat merumuskan sistem ‘jam’ dan mulai menghitung berlalunya siang hari untuk pertama kalinya.