Charon dalam Mitologi Yunani Dipengaruhi oleh Mitologi Mesir

By Ricky Jenihansen, Minggu, 5 November 2023 | 13:00 WIB
Charon, tukang perahu orang mati dalam mitologi Yunani. (Creative Commons)

Nationalgeographic.co.id—Charon dalam mitologi Yunani adalah tukang perahu yang mengangkut jiwa orang mati melintasi perairan Hades. Charon adalah gagasan yang mungkin dipengaruhi oleh mitologi Mesir dan Mesopotamia.

Charon akan membawa orang mati melintasi sungai di dunia bawah Hades. Sungai-sungai itu juga menghambat perjalanan jiwa orang mati.

Dalam mitologi Yunani, Charon adalah putra Erebus (Kegelapan) dan Nyx (Malam). Namanya mungkin awalnya berarti 'kecerahan yang sangat terang'.

Tugas Charon adalah mengangkut bayangan atau jiwa orang mati melintasi sungai. Sungai tersebut lebih sering disebut sebagai Acheron.

Dalam sumber-sumber lain, disebut juga sungai Styx yang beracun atau sebuah danau, yang sering disebut Acherousia.

Tujuannya adalah Hades, yang merupakan dunia bawah Yunani (dan juga nama dewa yang memerintah di sana), atau lebih tepatnya, bagian dalam dari dunia itu.

Dewa pembawa pesan Hermes sering kali menemani Charon. Hermes juga dianggap bertindak sebagai pemandu orang mati di Hades.

Seringkali Hermes mengawal jiwa ke Charon, yang kemudian membawa mereka lebih jauh ke dunia bawah untuk diadili.

Hades digambarkan dalam literatur Yunani sebagai tempat yang dingin, gelap, lembap, dan tanpa keajaiban.

Tempat itu merupakan takdir akhir bagi semua orang. Hingga para penulis pasca abad ke-5 SM menciptakan tujuan alternatif bagi jiwa-jiwa yang baik.

Oleh karena itu, dari Hades, jiwa-jiwa yang baik pergi ke Elysian Fields dan melupakan semua masalah mereka. Sementara jiwa-jiwa jahat pergi ke Tartarus di kedalaman terdalam Hades.

Jiwa-jiwa yang telah menganiaya para dewa bernasib lebih buruk dan diberi hukuman yang kejam dan kekal. Seperti Sisyphus yang harus tanpa henti menggulingkan batu besar ke atas lereng.

Dalam banyak kisah Yunani, Charon membantu pahlawan yang turun ke Hades dalam berbagai tantangan, seperti Odysseus, Orpheus, dan Psyche.

Hercules menggunakan jasa Charon untuk pekerjaannya yang kedua belas dan tersulit, dia diminta untuk menjemput anjing berkepala tiga yang mengerikan, Cerberus (alias Kerberos).

Anjing mengerikan ini memastikan tak seorang pun meninggalkan Hades atau menyeberangi perairan tanpa Charon atau Hermes sebagai pemandu mereka.

Charon dihukum oleh Hades karena membiarkan Hercules yang masih hidup masuk ke alam kematian. Tukang perahu itu dibelenggu selama satu tahun, yang pasti menyisakan cukup banyak antrean jiwa yang menunggu di tepi perairan Acheron.

Untuk memastikan Charon benar-benar repot-repot membawa seseorang ke Hades dengan perahunya, orang-orang Yunani menguburkan orang mati dengan koin kecil di mulutnya. Hal itu karena, uang dianggap dapat berguna untuk membayar tukang perahu. Koin itu biasanya berbentuk obol (obolos) dan diletakkan di bawah lidah.

Jiwa-jiwa yang tidak memiliki koin diwajibkan menunggu di pantai selama 100 tahun sebelum Charon bersedia membawa mereka menyeberang secara gratis.

Penguburan yang layak juga dianggap penting agar jiwa dapat mencapai perahu Charon. Pada periode selanjutnya, tradisi uang berubah menjadi menempatkan koin di setiap mata orang yang meninggal sebelum dimakamkan.

Detail vas lekythos Attic, sekitar 450 SM menampilkan Charon, tukang perahu yang mengangkut jiwa-jiwa menyeberangi sungai Styx ke Hades. (Creative Commons)

Charu EtruriaDalam versi mitos lainnya, Charon bukanlah seorang tukang perahu, melainkan Kematian itu sendiri.

Bangsa Etruria di Italia tengah (abad ke-8 hingga ke-3 SM) memiliki gambaran yang sangat mirip dengan versi ini, meskipun terdapat beberapa perbedaan.

Charu (atau Charun) dari Etruria juga merupakan tukang perahu untuk orang mati, tetapi dalam seni Etruria, dia membawa palu atau obor, dan hidungnya sering bengkok.

Palu tersebut mungkin untuk mendobrak pintu makam. Penggambaran yang didukung oleh kedekatan penggambaran Charu di dekat pintu masuk atau untuk mendobrak gerbang Hades agar jiwa dapat masuk.

Orang Etruria tampaknya memandang Charu sebagai sejenis iblis kematian yang mengerikan karena dalam seni ia sering kali memiliki wajah jelek, telinga binatang, dan sayap.

Charu bagi bangsa Etruria adalah salah satu dari beberapa iblis dengan peran yang sama, dan Charu sendiri mungkin memiliki beberapa aspek khusus.

Pada dasarnya, Charon atau Charu atau Charos terus menjadi tokoh penting dalam pemikiran abad pertengahan. Dia muncul dalam banyak karya seni Renaisans dan sastra abad pertengahan.

Charon juga dikisahkan dalam Inferno dari Divine Comedy (sekitar 1319) yang ditulis oleh Dante Alighieri (1265-1321).

Charon pertama kali muncul dalam sastra Yunani dalam puisi epik Minyas, yang mungkin berasal dari abad ke-6 SM.

Ia tampil dalam beberapa drama teater Yunani kuno, terutama Frogs tahun 405 SM, sebuah drama komedi Yunani karya Aristophanes (sekitar 460-380 SM), di mana Dionysos mengunjungi Hades untuk menilai kompetisi puisi.

Tidak hanya itu, Charon juga adalah asal muasal sosok Charontas dalam cerita rakyat Yunani. Itu adalah sejenis malaikat maut yang diyakini sebagian orang muncul tepat sebelum seseorang meninggal.

Terakhir, bulan terbesar di planet kerdil Pluto diberi nama Charon, pasangan yang sangat cocok karena Pluto, dalam banyak hal, setara dengan Hades dalam bahasa Romawi.