Scylla dan Charybdis, Monster Mitologi Yunani Penghuni Selat Messina

By Ricky Jenihansen, Jumat, 10 November 2023 | 19:00 WIB
Scylla dan Charybdis adalah pasangan monster yang menghuni selat Mesina dalam mitologi Yunani. (Mythopedia)

Nationalgeographic.co.id—Scylla dan Charybdis adalah pasangan monster dalam mitologi Yunani yang menghuni selat Mesina, laut sempit antara Sisilia dan daratan Italia. Pasangan monstern ini memangsa para pelaut yang lewat, dan menjebak mereka dengan kekuatan yang mengerikan.

Scylla adalah makhluk mengerikan dengan enam kepala dan dua belas kaki. Sementara Charybdis, yang tinggal di seberang selat, adalah monster lain yang menjadi personifikasi pusaran air yang menghanyutkan pelaut.

Kisa Odysseus adalah kisah yang terkenal yang harus bernegosiasi untuk melewati cengkeraman maut mereka. Kisah tersebut dikisahkan dalam epik Odyssey karya Homer.

ScyllaMenurut Hesiod, Scylla (atau Skylla) dalam mitologi Yunani adalah putri Hecate yang diasosiasikan dengan Bulan dan Dunia Bawah, dan khususnya dengan anjing ganas.

Homer, bagaimanapun, menyebut ibu Scylla sebagai Crataiis. Ayahnya adalah dewa laut Phorcys tetapi mungkin juga Typhon, Triton, atau Tyrrhenius, semuanya tokoh yang memiliki hubungan dengan laut.

Tradisi selanjutnya menjadikannya manusia fana cantik yang berselingkuh dengan Poseidon, Minos dari Kreta, dan dewa laut Glaucus.

Sampai kemudian dia diubah oleh penyihir Circe atau permaisuri Poseidon, peri laut Amphitrite, menjadi monster karena cemburu dalam mitologi Yunani.

Gadis itu tidak sadarkan diri di kolam pemandiannya, dan ketika ramuan ajaib dilemparkan ke dalam air, dia berubah menjadi makhluk mengerikan.

Scylla, yang namanya berarti 'dia yang mengoyak' atau 'anak anjing', hanya bisa mengeluarkan suara seperti anak anjing.

Dia kemudian mendapati dirinya memiliki enam kaki dan enam kepala yang muncul dari berbagai bagian tubuhnya. Masing-masing bagian memiliki tiga deretan gigi yang tajam, sehingga gigitannya pasti akan sangat merusak dan menyakitkan.

Scylla menghuni sebuah gua yang tinggi di tebing selat. Ia akan menunggu mangsa yang tidak menaruh curiga yang lewat.

Ia kemudian akan melesatkan salah satu kepalanya untuk menyeret korban kembali ke sarangnya untuk dihancurkan dan dibunuh. Korbannya bisa jadi ikan, lumba-lumba, dan termasuk manusia.