Lima Perang Terlama dalam Sejarah Dunia: Invasi yang Jadi Biang Keladi

By Utomo Priyambodo, Sabtu, 11 November 2023 | 12:49 WIB
Perang Reconquista merupakan perang terlama dalam sejarah dunia. (Francisco de Paula Van Halen - Museo del Prado)

Kekalahan itu menandai berakhirnya salah satu perang perlama dan mengantarkan era baru Kekristenan Katolik di Iberia saat memasuki Renaisans.

2. Perang Romawi-Jermanik – 708 Tahun

Perang Romawi-Jerman adalah serangkaian konflik yang berlangsung selama 708 tahun, dari tahun 113 SM hingga 596 M. Bentrokan kedua peradaban ini mengakibatkan tergesernya Kekaisaran Romawi dan wilayah leluhur Jermanik dari abad ke-2 SM hingga abad ke-10 Masehi.

Meskipun terjadi banyak pertempuran dan aliansi selama berabad-abad ini, peristiwa penting adalah kekalahan Romulus Augustus dari Odoacer pada tahun 476, yang menandai berakhirnya Kekaisaran Romawi Barat secara resmi.

Selama 120 tahun berikutnya, penguasa Franka dan Visigoth terus membedah Kekaisaran Romawi sambil berinteraksi dengan para jenderal Bizantium dari Romawi Timur.

Perang Bizantium-Lombard tumpang tindih dengan Perang Romawi-Jermanik, dan pada saat inilah Romawi Barat tidak ada lagi. Hal ini mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama 708 tahun tersebut. Kesimpulannya, Perang Romawi-Jermanik berlangsung dalam jangka waktu yang belum pernah terjadi sebelumnya dan berdampak pada wilayah Eropa.

3. Perang Inggris-Prancis – 706 Tahun

Perang Inggris-Prancis adalah serangkaian konflik yang terjadi selama 706 tahun, mulai dari tahun 1109 M hingga kekalahan kedua Napoleon pada tahun 1815.

Pada saat itu, Kekaisaran Napoleon menyerah pada kekuatan gabungan Eropa. Perang Inggris-Prancis terutama terjadi untuk menguasai tanah Prancis dan mencakup pertempuran penting seperti Agincourt, Crecy, dan Waterloo.

Perjuangan awal ditandai dengan keberhasilan penempatan para pemanah panjang Inggris yang legendaris, yang dilatih untuk menggunakan busur besar yew sejak usia muda.

Namun, Perang Inggris-Prancis juga mempunyai dampak yang luas di luar Eropa, memainkan peran penting dalam membentuk koloni independen di luar negeri. Misalnya, Perancis memberikan sumber daya penting kepada Amerika Serikat pada Revolusi Amerika tahun 1775.

Menariknya, meskipun terdapat banyak konflik antara Perancis dan Inggris selama periode ini, konflik tersebut tidak berlangsung terus-menerus. Perang ini diselingi oleh periode perdamaian yang relatif panjang.