Namun demikian, beberapa catatan sejarah masih tersisa dari masa pemerintahan Jianwen. Dokumentasi itu menunjukkan bahwa kaisar muda tersebut telah membalikkan beberapa kebijakan kakeknya.
Hongwu telah memusatkan pemerintahan dan menghilangkan banyak batasan politik pada kekuasaan kaisar. Misalnya, ia melenyapkan sekretariat menteri yang menjadi penasihat kaisar. Jianwen mengembalikan sebagian kekuasaan kembali ke menteri paling senior di pemerintahannya.
Bayang-bayang mantan Kaisar Tiongkok Jianwen
Meski telah menduduki takhta tertinggi di Kekaisaran Tiongkok, Kaisar Yongle tampaknya terus diikuti oleh bayang-bayang Jianwen. Kaisar Yongle mensponsori tujuh pelayaran penjelajah terkenal Zheng He pada 1403.
Beberapa pakar berpendapat bahwa ekspedisi itu bertujuan untuk mencari tahu tentang Kaisar Jianwen. Apakah ia benar-benar melarikan diri hidup-hidup dan bersembunyi di suatu tempat di Asia Tenggara merencanakan untuk kembali.
Ekspedisi itu dimulai dari Asia Tenggara ke India dan kemudian Teluk Persia dan pantai timur Afrika. Tujuan sebenarnya adalah untuk menghidupkan kembali dan memperluas sistem upeti tradisional Kekaisaran Tiongkok. Namun, hilangnya Jianwen mungkin memiliki pengaruh.
Kaisar Yongle tahu bahwa ia memerlukan legitimasi atas pengambilalihan kekuasaannya yang kejam. Salah satu cara untuk menunjukkan bahwa ia Putra Langit adalah dengan meminta kerajaan asing mengirimkan upeti. Para duta besar datang ke ibu kota Tiongkok untuk menawarkan barang-barang mewah. Sesama penguasa mengakui bahwa Kekaisaran Tiongkok adalah 'Kerajaan Tengah' dan kaisarnya adalah penguasa paling berkuasa di wilayah tersebut.
Pemerintahan Jianwen mungkin singkat. Namun ia telah memberikan bayang-bayang panjang atas kekuasaan penggantinya selama dua dekade.